Arkeolog Temukan Kota Kuno 'Pompeii Bawah Laut' di Yunani

Seperti halnya Atlantis yang hilang, sebuah kota kuno di Yunani juga terhapus dari sejarah karena tenggelam di dasar laut.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 25 Nov 2014, 11:17 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2014, 11:17 WIB
Arkeolog temukan kota bawah laut di Yunani
Arkeolog temukan kota bawah laut di Yunani (Greece Culture Ministry)

Liputan6.com, Athena - Seperti halnya Atlantis yang hilang, sebuah kota kuno di Yunani juga terhapus dari sejarah karena tenggelam di dasar air asin. Orang-orang memberinya julukan 'Pompeii bawah laut'.

Kota itu ditemukan baru-baru ini di dasar Laut Aegea, tepatnya di perairan dekat sebuah pulau kecil bernama Delos. Meski tak lagi utuh, para arkeolog menemukan jejak-jejak kehidupan di sana. Ada16 pot tanah liat dan tungku pembakaran yang menempel di lantai laut.

Struktur tersebut berada di perairan dangkal, di kedalaman hanya 6 kaki atau 1,8 meter di perairan timur laut Delos. Demikian dilaporkan Discovery News.

"Reruntuhan itu teridentifiksai sebagai pelabuhan di masa lalu," demikian pernyatan Kementerian Kebudayaan Yunani.



Investigasi terbaru yang dilakukan National Hellenic Research Foundation and the Ephorate of Undersea Archaeology mengungkapkan, alih-alih dermaga, ilmuwan menemukan tempat pembuatan gerabah dan bangunan lain yang pernah berdiri di sana.

Juga ditemukan pot tanah liat dan bekas tungku pembakaran. "Bengkel serupa juga pernah ditemukan di Pompeii dan Herculaneum," tambah kementerian. Itu kenapa, bagian kota yang tenggelam disebut 'Pompeii'.

Pompeii adalah kota kuno yang terkubur abu Gunung Vesuvius meletus dahsya pada  24 Agustus tahun 79 Masehi.

Batu-batu besar juga ditemukan menjulang di depan bekas bengkel itu. Menurut para arkeolog, itu mungkin bagian dari benteng pembatas antara pemukiman dengan air. 



Sementara, elemen struktural seperti colonnade atau barisan tiang yang menopang atap, juga bekas dinding ditemukan di tepian pantai. Batu-batu besar yang ada di sana teridentifikasi sebagai bagian dari pemecah air, yang digunakan untuk menangkal ombak yang mengancam menerjang bengkel dan pemukiman.

Pada suatu waktu pemukiman tersebut hancur. Dan puing bangunan buatan manusia tersembunyi di bawah laut.

Penelitian lebih lanjut soal temuan bawah laut itu diharapkan menambah informasi tentang peran kota itu di masa lalu dan seperti apa orang-orang yang pernah tinggal di dalamnya. Juga menguak misteri, mengapa akhirnya ia ternggelam di dasar air.

Mitos Delos



Sementara itu, Pulau Delos yang terletak dekat Mykonos adalah salah satu situs di Yunani yang penting dalam hal mitologi, sejarah, dan arkeologi. Meski tak lagi utuh, marmer putih, batu fondasi dinding, dengan kolom dan pilar-pilar, menyembul di sana-sini. Patung-patung bertebaran di sanana.

Ekskavasi di pulau tersebut adalah salah satu proyek terbesar di Mediterania atau Laut Tengah.

Delos sudah dianggap tempat suci selama ribuan tahun, sebelum mitologi Yunani Dewa Olimpus menganggapnya sebagai tempat kelahiran Dewa Apollo dan Artemis.

Berdasarkan mitologi Yunani, Hera -- istri Zeus -- mencegah Leto yang sedang hamil melahirkan di 'terra fima' atau tanah padat setelah mengetahui suaminya adalah ayah dari bayi yang dikandung perempuan muda itu.

Tapi, Delos bukanlah daratan. Melainkan sebuah pulau yang mengapung. Tak terpaku pada tanah maupun lautan. Cocok menjadi lokasi melahirkan bagi Leto.  

Konon, ia kemudian melahirkan Apollo dan Artemis. Dan Zeus kemudian mengamankannya dengan menambatkan pulau itu ke dasar laut dengan pilar granit.

Orang-orang Delos menerima kehadiran Leto dengan baik, dan sebagai imbal balik, Apollo menyayangi pulau itu.

Selama masa jayanya, dari Abad ke-8 hingga Abad ke-1 Sebelum Masehi, pulau itu adalah pelabuhan yang sibuk dan menjadi pusat perdagangan budak.

Kejayaan pulau itu meredup saat pasukan Mithridates VI dari Pontus menyerang pada tahun 88 SM, membantai 20 ribu penduduknya.

Diserbu bajak laut dan para penyerang, Delos terabaikan mulai Abad ke-5 Masehi. Segala kekayaannya dijarah, bangunan-bangun dihancurkan, tegel-tegel dan batu dicopot, untuk dijadikan bahan bangunan oleh penduduk pulau-pulau di dekatnya. (Mut)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya