Liputan6.com, Aleppo - Para aktivis Suriah mengatakan, kelompok militan ISIS telah melancarkan sebuah serangan terhadap pangkalan udara penting di Suriah timur.
Pangkalan di Provinsi Deir al-Zour adalah salah satu dari pos penjagaan terdepan yang dikontrol pemerintah, terletak di kawasan yang banyak direbut kelompok ISIS.
Kelompok Syrian Observatory for Human Rights, yang berbasis di Inggris, mengatakan pada Kamis 4 Desember 2014, militan ISIS memulai serangan itu dengan bom mobil dan sedikitnya 19 tentara Suriah serta 7 militan tewas dalam pertempuran itu.
Sementara itu, Presiden Suriah Bashar al-Assad mengungkapkan bahwa serangan udara koalisi pimpinan Amerika terhadap ISIS tidak efektif.
"Serangan-serangan itu tidak bermanfaat dalam usaha memerangi militan. Ia juga mengatakan, pertempuran militer di atas wilayah Suriah merupakan intervensi ilegal yang melanggar kedaulatan Suriah," kata Assad dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan oleh majalah Perancis Paris Match yang dikutip dari VOA News, Jumat (5/12/2014).
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Suriah Walid al-Moualem menilai pasukan koalisi AS telah gagal melenyapkan ISIS di Irak dan Suriah. Menurut dia, hanya ada satu cara untuk menghancurkan kelompok tersebut, yakni dengan memperketat perbatasan ke Irak atau Suriah demi mencegah warga asing bergabung ke barisan ISIS.
Kata dia, Turki menjadi negara kunci untuk mewujudkan upaya pengetatan perbatasan. Sebab negara tersebut merupakan perbatasan Irak dan Suriah yang diyakini sebagai akses bagi warga asing yang bergabung ke ISIS. Sebab merupakan negara penghubung Eropa dan Timur Tengah. (Tnt)