Liputan6.com, Damaskus - Terhitung sudah 2 bulan, Amerika Serikat (AS) dan negara sekutu, Inggris, Prancis, Arab Saudi, dan Australia melancarkan serangan udara ke kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Namun demikian, gempuran besar-besaran tersebut belum berhasil memukul menghancurkan eksistensi ISIS.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Suriah Walid al-Moualem menilai pasukan koalisi AS telah gagal melenyapkan ISIS di Irak dan Suriah. Menurut dia, hanya ada satu cara untuk menghancurkan kelompok tersebut, yakni dengan memperketat perbatasan ke Irak atau Suriah demi mencegah warga asing bergabung ke barisan ISIS.
Kata dia, Turki menjadi negara kunci untuk mewujudkan upaya pengetatan perbatasan. Sebab negara tersebut merupakan perbatasan Irak dan Suriah yang diyakini sebagai akses bagi warga asing yang bergabung ke ISIS. Turki merupakan negara penghubung Eropa dan Timur Tengah.
"Sudah terlihat ISIS tidak melemah, meski sudah diserang oleh pasukan udara," ujar Walid, seperti dimuat BBC, Sabtu (29/11/2014).
"Jika Dewan Keamanan PBB dan Washington tidak mendesak Turki untuk memperketat perbatasan, maka upaya apa pun tidak akan berhasil untuk menghancurkan ISIS," imbuh dia.
Turki sebelumnya disebut membantu warga asing untuk masuk ke pusara kelompok ISIS. Pemerintah Turki sebelumnya berkali-kali membantah bahwa pihaknya membantu ISIS.
ISIS merupakan kelompok bersenjata yang bertujuan untuk mendirikan Kekhalifahan Islam secara pihak di seluruh dunia. Demi mencapai targetnya, kelompok ini menggunakan cara kekerasan yang didasari paham radikal.
AS dan sekutu terus berusaha melemahkan eksistensi ISIS di Timur Tengah. Serangan udara terbaru dilaporkan telah membunuh belasan anggota kelompok radikal itu di Mosul, Irak.
Presiden AS Barack Obama menyetujui penambahan sebanyak 1.500 tentara ke Irak dalam upaya menghadapi kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Sebelumnya, Obama telah menerjunkan 1.600 tentara. Dengan penambahan pasukan terbaru ini, jumlah prajurit AS yang ditugaskan di Irak telah mencapai 3.100 orang.
Obama baru-baru ini juga meminta Kongres Amerika Serikat untuk menyetujui pengucuran dana sebesar US$ 3,2 miliar atau sekitar Rp 39 triliun untuk memerangi ISIS di tanah Irak dan Suriah. (Sss)
Satu-satunya Cara Hancurkan ISIS Menurut Menteri Suriah
Menlu Suriah Walid al-Moualem menilai pasukan koalisi AS telah gagal melenyapkan ISIS di Irak dan Suriah.
diperbarui 29 Nov 2014, 16:58 WIBDiterbitkan 29 Nov 2014, 16:58 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Lisan Itu Cerminan Iman Seseorang Kata Ustadz Adi Hidayat, Maksudnya Seperti Ini
3 Metode Memanfaatkan Minyak Kelapa untuk Turunkan Kolesterol
Pramono Akan Bentuk Jakarta Fund agar Tak Bergantung pada Pajak
Pangkas Angka Stunting, Ibu Hamil di Manggarai Barat Diberi Pendampingan
Gelaran Techsauce Global Summit 2024 Perkuat Ekosistem Startup Asia Tenggara
Cek Fakta: Klarifikasi Uang Pecahan Rp 10 Ribu Tahun Emisi 2005 Tak Berlaku
Link Live Streaming Liga Inggris Crystal Palace vs Liverpool, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
Chiki Fawzi: Saya Masih Merasa Ibu ke Luar Kota, Nanti Mungkin Balik Lagi
Stablecoin Makin Popular di Afrika Sub-Sahara, Bitcoin Kalah Jauh
Dinilai Tak Mewakili Kepentingan Budaya, Forum Sukat Tolak Raqan Pemajuan Kebudayaan Aceh
Mendalami Cara Pandang Bill Gates Soal Harta dan Kekayaan
Romo Benny Meninggal Dunia, Kakak: Ia Sempat Merasa Tidak Enak Badan