Liputan6.com, Sanaa - Operasi penyelamatan jurnalis Luke Somers yang disandera kelompok Al-Qaeda di Yaman, gagal. Jurnalis Amerika Serikat yang bekerja di Yaman itu dibunuh militan Al-Qaeda dalam serangan oleh pasukan AS untuk menyelamatkannya.
"Presiden Barack Obama memerintahkan serangan itu karena ada alasan kuat bahwa hidup Somers terancam bahaya," ucap Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel, Sabtu (6/12/2014), seperti dilansir CNN.
Hagel yang telah mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Menhan AS menjelaskan, selama operasi penyelamatan pada Jumat 5 Desember 2014, kelompok militan tersebut juga menewaskan sandera kedua asal Afrika Selatan, Pierre Korkie.
Ini adalah operasi penyelamatan kedua yang dilancarkan pasukan AS dalam 2 pekan terakhir. Dalam upaya pertama November silam, AS dan pasukan khusus Yaman mencoba membebaskan sandera dari dari sebuah gua.
Baku tembak pun terjadi. Pasukan khusus membunuh sedikitnya 7 penculik dan membebaskan 8 sandera. Ternyata, kelompok militan telah memisahkan Somers dan 4 sandera. Para sandera tersebut dipindahkan ke lokasi lain, 2 Hari sebelum serangan itu.
Selanjutnya pada Kamis 4 Desember 2014, kelompok Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) mengunggah sebuah video. Dalam video, seorang laki-laki warga AS yang mengaku bernama Luke Somers mengatakan hidupnya dalam bahaya.
"Saya membutuhkan bantuan apa pun yang dapat mengeluarkan saya dari situasi ini," kata Somers dalam videonya, seperti dikutip dari VOA News, Jumat 5 Desember 2014.
Seorang warga AS kelahiran Inggris, Somers, 33 tahun, ditangkap oleh sejumlah pria bersenjata di Sanaa, Yaman lebih dari setahun lalu. Dia telah bekerja selama beberapa tahun sebagai jurnalis foto di Yaman. Karyanya juga kerap muncul di berita internasional, termasuk situs berita BBC.
Video tersebut juga menunjukkan anggota Al-Qaeda di Semenanjung Arab atau AQAP mengancam akan membunuh Luke Somers, kecuali tuntutan mereka terpenuhi. Pihak Markas Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon mengungkapkan, Somers adalah salah seorang sandera yang telah dicoba dibebaskan dalam misi gabungan dengan pasukan Yaman akhir bulan lalu. (Ans)
Al-Qaeda Bunuh Jurnalis AS yang Disandera di Yaman
Sehari sebelumnya, Al-Qaeda mengunggah video seorang laki-laki warga AS yang mengaku bernama Luke Somers mengatakan hidupnya dalam bahaya.
Diperbarui 06 Des 2014, 19:33 WIBDiterbitkan 06 Des 2014, 19:33 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Garudafood Kantongi Restu Pemegang Saham Tebar Dividen Rp 350,34 Miliar
Kemlu RI: 7.027 WNI Terjerat Kasus Online Scam Sejak 2020 hingga April 2025
Gasing Panggal, Permainan Tradisional yang Sudah Jarang Ditemukan
Sri Mulyani Masih Pede Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tembus 5%
Kemenkop Minta Notaris di Indonesia Bantu Pembentukan Kopdes Merah Putih
Menkomdigi Tegaskan Masa Depan AI Milik Semua Negara, Bukan Segelintir
Ruben Amorim Bidik 2 Gelandang Liga Inggris untuk Tambal Lini Tengah Manchester United
4 Outfit Jeans 90-an Kembali Populer di Era Modern, Tren Fashion Terus Berputar
Polisi Ungkap Alasan Fachri Albar Konsumsi Narkotika dan Psikotropika
Pasukan Oranye Jakarta: Mengenal Lebih Dekat PPSU dan Perannya
2 Tahun Beraksi, Sindikat di Sulsel Cetak 300 STNK Palsu untuk Kendaraan Bodong
KPK Ungkap Motor Royal Enfield Milik Ridwan Kamil Sudah Dipindah ke Rupbasan