Mengapa ELT AirAsia QZ8501 Tak Menyala?

SAR belum menemukan pertanda dari AirAsia QZ8501. Jika ELT menyala tentu akan memudahkan pencarian.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 29 Des 2014, 15:18 WIB
Diterbitkan 29 Des 2014, 15:18 WIB
Ilustrasi Pesawat AirAsia (7)
Ilustrasi Pesawat AirAsia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta Emergency Locater Transmitter (ELT), alat  yang memancarkan atau memantulkan sinyal yang berupa data ke satelit Cosmas Sarsat (satelit untuk emergency), terdapat di semua pesawat. Yang menyala saat terjadi impact -- benturan di laut maupun darat.  Namun, pada kapal terbang AirAsia QZ8501, instrumen itu tak menyala.

Anak buah Kapal First Rescue Badan SAR Nasional (Basarnas) KN 244, Abdul Manan mengatakan jika ELT menyala tentu akan memudahkan pencarian.

"ELT itu kan gunanya memantulkan data, yang nanti diterima oleh local user terminal kita. Di mana itu mencatat koordinat, nama pesawatnya dengan jarak 3 nautical mile. Namun, sekarang tidak ada tanda-tanda itu," ujar Abdul di atas kapal KN 244, Senin (29/12/2014).

Meskipun demikian, dirinya tidak mau berspekulasi dengan matinya alat ELT pada AirAsia tersebut.

"Memang jika ELT mati ada kemungkinan tidak terdeksi lantaran baterainya habis atau memang sudah di dalam air. Namun, saya tidak mau berspekulasi, bisa saja juga memang tidak dihidupkan," jelasnya.

Dirinya berharap pesawat dapat ditemukan dan semua penumpang selamat.

Sebelumnya, salah satu kru kapal, Made Oka menegaskan pihak Barsanas telah memancarkan frekuensi di 121,5 Direction Finder sedari dimulainya pencarian pada titik pertama hingga titik kedua, di mana jangkauannya mencapai 3-5 mil laut.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga mempertanyakan mengapa ELT AirAsia yang hilang tak mengelaurkan sinyal. "Ada ELT, yang disiapkan kalau ada emergency di darat dan pasti tertangkap Basarnas untuk tangkap frekuensi, dan itu tak tertangkap," kata Kepala KNKT Tatang Kurniadi.  (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya