Liputan6.com, Jakarta - Hari ini kementerian luar negeri menerima 13 jenazah korban Kapal Oryong 501. Namun, pemulangan tersebut dilakukan dalam 2 gelombang -- nanti malam menyusul 3 jasad.
Hal tersebut mengundang tanda tanya, mengapa pemulangan jenazah dilakukan secara terpisah.
Untuk memperjelas masalah tersebut, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) pun angkat bicara. Mereka menjelaskan karena adanya proses identifikasi lanjutan.
"Pemulangan ketiga jenazah tersebut tidak dilakukan secara bersamaan dengan 13 jenazah lainnya karena proses identifikasi yang masih memerlukan waktu," demikian disampaikan pemerintah melalui keterangan pers Kementerian Luar Negeri, Jumat (9/1/2015).
Karena memakan waktu, pemerintah pun tidak tinggal diam. Pemerintah lewat Kemlu menyatakan telah mengirim Tim DVI demi mempercepat proses identifikasi jenazah.
"Pemerintah RI telah mengirimkan 3 orang anggota Tim DVI Polri ke Busan, Korsel untuk secara langsung mendukung proses identifikasi yang dilakukan oleh Tim Forensik National Forensic Service Korea Selatan," sambung pernyataan tersebut.
Kapal Oryong 501 merupakan kapal penangkap ikan yang berbobot 1.753 ton. Kapal tersebut karam pada 1 Desember lalu di perairan Rusia.
Saat peristiwa itu terjadi, Oryong memuat 60 awak yang terdiri dari 35 WNI, 13 warga Filipina, 11 warga Korea Selatan dan seorang inspektur asal Rusia. (Tnt/Ein)
Alasan Kemlu Pulangkan Jenazah Oryong 501 Dalam 2 Gelombang
Pemerintah lewat Kemlu menyatakan telah mengirim Tim DVI demi mempercepat proses identifikasi jenazah.
diperbarui 09 Jan 2015, 12:01 WIBDiterbitkan 09 Jan 2015, 12:01 WIB
Kementerian Luar Negeri punya terobosan baru dalam menjalankan peran diplomatiknya. Berikut ulasannya.
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
7 Resep Sop Ayam Simple dan Gurih, Nimat Disantap saat Cuaca Dingin
Kawal Pembangunan 3 Juta Rumah, Menteri Maruarar Sambangi KPK
Polda Riau Data 300 Situs Judi Online Beroperasi, Diajukan untuk Diblokir
VIDEO: Ibu Ronald Tannur Jadi Tersangka Suap Hakim Pengadilan demi Kebebasan Putranya
Pakai Jersey Retro Persija, Cagub Pramono Anung Janji Revitalisasi Stadion VIJ Petojo
Interpretasi adalah: Pengertian, Tujuan, Jenis dan Contohnya
Menteri Komdigi Meutya Hafid: Judi Online Bukan Hanya Menyasar Kalangan Bawah
Cara Menggabungkan File PDF: Panduan Lengkap untuk Penggabungan Dokumen
Bandara Komodo di Labuan Bajo Kembali Dibuka Usai Terdampak Sebaran Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki
Kisah Orang Alim yang Bisa Berbuat Baik kepada Fakir Miskin dari Toilet, Jangan Ditunda Kata Buya Yahya
Tema dan Makna Logo Hari Pahlawan Nasional 2024, Lengkap Link Downloadnya
Gempa Hari Ini di Indonesia Selasa 5 November 2024: Bermagnitudo 3,8 Getarkan Kota Bima, NTB