Liputan6.com, Lilongwe - Banjir melanda Malawi, sebuah negara di bagian tenggara Benua Afrika. 48 Orang dilaporkan meninggal dunia, sementara sekitar 23.000 lainnya mengungsi akibat tempat tinggal mereka terendam air.
Presiden Malawi Peter Mutharika menyatakan, sepertiga dari seluruh wilayah negaranya ialah kawasan bencana. Namun, menurut dia, pemerintah tidak memiliki cukup uang untuk mengatasi kondisi tersebut. Atas dasar itu, dia meminta bantuan luar negeri.
Laporan dari Malawi menyebutkan, banjir telah menghancurkan rumah dan ladang. Ruas jalan dan rel kereta pun terputus akibat banjir tersebut.
Seorang pejabat pemerintah mengatakan sejumlah warga tewas tatkala desa mereka di Distrik Mangoche, sebuah daerah sekitar 100 kilometer sebelah selatan Kota Blantyre, diterjang banjir.
"Warga mengungsi ke sekolah dan gereja di dataran tinggi. Ada pula yang berada di lapangan terbuka karena bangunan yang ada tidak cukup menampung mereka," kata pejabat tata ruang di Distrik Mangoche seperti dikutip dari BBC, Rabu (14/1/2015).
Banjir itu dilaporkan juga melanda negara tetangga, Mozambique. 25 Murid sekolah kini masih dalam pencarian setelah mereka tersapu banjir.
Korban diprediksi akan bertambah mengingat hujan deras bakal terus mengguyur daerah tersebut. (Tnt/Ein)