Liputan6.com, Riyadh - Suatu hari, Raja Arab Saudi Abdul Aziz bin Abdul Rahman Alu Saud menyewa sekelompok insinyur asal Amerika Serikat untuk mengeksplorasi gurun luas yang berbatasan dengan Teluk Persia. Sebuah lanskap kering kerontang, hanya ditandai segelintir pohon palem yang menjulang.
Sang raja yang tak seberapa kaya itu berharap, bisa menemukan sumber air, sebagai pelepas dahaga bagi rakyat beserta tunggangannya, kuda maupun unta.
Namun, ada hal lain yang terlintas di benak tim ahli dari Standard Oil of California. Seperti dikutip dari Time.com, minyak kala itu sudah ditemukan di negara lain di wilayah itu. Dan para insinyur itu berharap mereka akan menemukannya berlimpah di Arab Saudi.
Selama 4 tahun mereka telah mengebor lebih dari setengah lusin lubang, hasilnya sia-sia. Di tengah keputusasaan mereka menggali lebih dalam pada sumur No 7 di Dhahran. Hingga kedalaman 4.727 kaki atau 1440,7 meter di perut Bumi.
Upaya itu akhirnya membuahkan hasil. Pada 3 Maret 1938, mereka menemukan apa yang kemudian menjadi sumber minyak mentah terbesar di dunia.
Awalnya sang raja tak begitu tertarik mendengar kabar itu. Hingga akhirnya, setahun kemudian, ia bersama rombongannya yang terdiri dari 400 mobil tiba di stasiun pemompaan Ras Tanura, menjadi saksi tanker pertama yang mengangkut kargo berisi minyak mentah Arab Saudi.
Penemuan minyak itu mengubah sejarah Arab Saudi, Timur Tengah, dan juga seluruh dunia.
"Minyak seperti hewan liar, siapa yang bisa menangkapnya akan mendapatkan segalanya," demikian ungkapan yang pernah diucapkan industrialis Amerika Serikat, J. Paul Getty, seperti dikutip dari CNN.
Arab Saudi yang awalnya dikenal terkait 2 hal: padang pasir yang luas dan rumah bagi sejumlah situs suci Agama Islam, sontak berubah menjadi salah satu negara paling kaya di dunia dan memiliki kekuatan ekonomi paling signifikan. Yang memiliki posisi tawar terkait pasokan energi global. Menjadi negara 'petro dollar'.
Arab yang penduduknya dulu nomaden, sebelumnya mengandalkan pendapatan dari para jemaah yang beribadah ke Mekah dan Madinah. Setelah minyak ditemukan, negeri tersebut membangun infrastruktur yang kuat, yang terdiri atas sumur-sumur minyak, pipa, kilang, dan pelabuhan. Minyak saat ini menyumbang lebih dari 90 persen pendapatan Saudi.
Selain penemuan minyak bumi di Arab Saudi, tanggal 3 Maret diwarnai peristiwa bersejarah bagi dunia. Pada 1857, Prancis dan Britania Raya menyatakan perang terhadai China.
Sementara pada 1924, Kekhalifahan Turki runtuh setelah 1.400 tahun oleh kekuatan yang dipimpin Mustafa Kemal Ataturk. Dan pada 1931, Amerika Serikat secara resmi mengadopsi "The Star-Spangled Banner" sebagai lagu kebangsaan.
Di India, tanggal tersebut menandai kali pertamanya Mahatma Gandhi berpuasa sebagai bentuk protes terhadap pemerintahan otokratik di India. (Ein)