Penghitungan Suara Pemilu Inggris Rampung Sore Ini

Pemilu Inggris kali ini disebut sebagai salah satu yang hasilnya tidak dapat diprediksi selama puluhan tahun terakhir.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Mei 2015, 07:32 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2015, 07:32 WIB
Penghitungan Suara Pemilu Inggris Rampung Sore Ini
Penghitungan hasil pemungutan suara di pemilu Inggris. (BBC)

Liputan6.com, London - Usai pemungutan suara dalam pemilihan umum atau pemilu parlemen Inggris ditutup pukul 22.00 waktu setempat, Kamis 7 April 2015. Penghitungan suara pun langsung dimulai.

"Hasil penghitungan suara awal, dikabarkan sudah mulai masuk menjelang tengah malam. Hasil akhirnya diperkirakan rampung pada sore harinya," demikian diberitakan BBC Jumat (8/5/2015).

Pemilu Inggris kali ini disebut sebagai salah satu yang hasilnya tidak dapat diprediksi selama puluhan tahun terakhir.

Sekitar 50 juta pemilih terdaftar memilih 650 anggota parlemen dalam pemilu tersebut. Kali ini, untuk pertama kalinya, dilaporkan warga dapat mendaftarkan diri secara online.

Mereka mencoblos secara langsung di 50.000 TPS, juga lewat pos sebelum hari pencoblosan.

Selain pemilihan umum parlemen, dilakukan juga serentak pemilihan untuk lebih dari 9.000 posisi anggota dewan untuk 279 kepala pemerintahan daerah. Pemilihan Walikota juga akan dilakukan untuk kota Bedford, Copeland, Leicester, Mansfield, Middlesbrough dan Torbay.

Ini berarti hampir semua pemberi suara di Inggris --kecuali di London yang tidak ada pemilihan kepala daerah-- akan diberikan setidaknya dua kertas suara di TPS.

Jumlah pemilih lewat pos untuk tahun ini belum diketahui, namun dalam pemilihan umum tahun 2010 lalu sebesar 15% dari total pemilih. Ketika itu jumlah pemilih yang menggunakan hak suara tercatat 65%.

Sejumlah ahli memperkirakan partisipasi pemilih kali ini lebih banyak dari sebelumnya.

Dua partai politik utama, Konservatif dan Buruh, sama-sama berharap meraih mayoritas di parlemen sehingga dapat membentuk pemerintahan baru untuk lima tahun mendatang.

Namun seperti halnya dalam pemilu 2010, partai utama kemungkinan harus berkoalisi dengan setidaknya satu partai lebih kecil.

Berdasarkan hasil jajak pendapat pertama yang dilakukan setelah pemilih memberikan suara, Partai Konservatif pimpinan Perdana Menteri David Cameron mendapat 316 kursi parlemen, tidak sampai mencapai mayoritas. Adapun Partai Buruh yang beroposisi hanya meraih 239, berada di urutan kedua. (Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya