Tentara Nigeria Bebaskan 178 Sandera Boko Haram

Juru bicara militer Nigeria mengumumkan 178 orang sandera Boko Haram berhasil dilepaskan, 100 di antaranya adalah anak-anak.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 03 Agu 2015, 12:20 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2015, 12:20 WIB
Ketahuan, Sepuluh Jendral Nigeria Persenjatai Boko Haram
Pengkhianatan yang dilakukan segelintir pihak di dalam tubuh militer Nigeria telah menyulitkan pemberantasan kelompok Boko Haram.

Liputan6.com, Maiduguri - Militer Nigeria telah berhasil membebaskan  178 orang yang disandera kelompok militan Boko Haram, 100 di antaranya adalah anak-anak.

"Selama operasi ofensif, 178 orang yang ditahan sebagai tawanan oleh para militan berhasil diselamatkan. Mereka terdiri dari 101 anak-anak, 67 perempuan, dan 10 pria," kata juru bicara militer, Kolonel Tukur Gusau dalam pernyataannya seperti dikutip dari Channel News Asia.

Operasi penyelamatan ini terjadi di kota Aulari, 70 kilometer selatan Maiduguri, kota terbesar di timur laut Nigeria, ungkap Gusau, tanpa menyebut secara detail kapan operasi ini dilakukan.

"Selain itu, salah satu komandan militan Boko Haram berhasil ditangkap hidup-hidup dan saat itu sedang dilakukan investigasi," pernyataan juru bicara itu.

Militer Nigeria telah mengumumkan pembebasan ratusan orang yang dijadikan sandera oleh Boko Haram dalam beberapa bulan terakhir, terutama pembebasan di Hutan Sambisa, sebagai basis terkuat kelompok militan yang sekarang berafiliasi dengan ISIS.

Minggu lalu, militer mengatakan berhasil melepaskan 30 sandera termasuk 21 anak-anak di sebuah lokasi yang terletak 90 km timur Maiduguri. Mereka juga berhasil membebaskan 59 orang di kota yang sama.

Hari Minggu pagi, militer Nigeria mengatakan bahwa pihaknya melakukan serangan udara di Desa Bita, tak jauh dari Hutan Sambisa. "Mereka mengklaim banyak militan tewas dalam serangan udara ini," kata pihak militer tanpa keterangan lebih lanjut.

Pemberontakan berdarah oleh Boko Haram di Nigeria telah membunuh 15 ribu orang. Dalam beberapa bulan terakhir, kelompok itu memperluas serangan mereka ke negara-negara tetangga. (Rie/Ein)


Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya