Ini Alasan Mahathir Mohamad Temui Demonstran 'Kaos Kuning'

Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad kembali muncul di tengah kerumunan demonstran 'kaos kuning' di Kuala Lumpur.

oleh Anri Syaiful diperbarui 30 Agu 2015, 22:37 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2015, 22:37 WIB
Mahathir Mohamad
Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad saat menggelar konferensi pers di Kuala Lumpur, Minggu (30/8/2015). (www.twitter.com/@HilalAzm)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Unjuk rasa kelompok Bersih yang menuntut Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak lengser dari jabatan lantaran terkait skandal keuangan, telah memasuki hari kedua. Sejak Minggu pagi tadi, puluhan ribu orang beratribut kuning kembali memenuhi kawasan pusat ibukota Malaysia, Kuala Lumpur. Mereka terus membanjiri Dataran Merdeka, Kuala Lumpur hingga Minggu malam ini.

Gelombang unjuk rasa kelompok Bersih di Kuala Lumpur, Minggu (30/8/2015) malam. (www.twitter.com/‏@themmailonline)

Bahkan, mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad kembali muncul di tengah kerumunan demonstran 'kaos kuning' di Kuala Lumpur, Minggu (30/8/2015) sekitar pukul 16.00 waktu setempat.

Mahathir kembali datang bersama sang istri, Siti Hasmah Ali, serta didampingi mantan Menteri Hukum Zaid Ibrahim. Kali ini politikus senior UMNO atau partai papan atas Malaysia itu datang ke lokasi pusat unjuk rasa dengan menggunakan KTM Commuter Line.

Rombongan Mahathir menghabiskan waktu selama 6 menit dan sempat menggelar konferensi pers. Dalam jumpa pers, Mahathir menegaskan dukungannya adalah untuk rakyat yang tengah berunjuk rasa, bukan untuk kelompok Bersih. Hanya saja, ia menandaskan bahwa Bersih adalah bagian dari rakyat.

"Ada beberapa orang yang mengkritik saya sekarang karena mendukung Bersih. Bersih adalah juga rakyat. Tidak semua menggunakan warna kuning. Banyak yang tidak mengenakan warna kuning. Saya di sini untuk menunjukkan solidaritas kepada rakyat," ucap Mahathir di Kuala Lumpur, seperti dilansir malaysiakini.com, Minggu (30/8/2015).

Tak hanya itu, Mahathir bahkan menyatakan PM Najib Razak sudah sepantasnya mundur terutama untuk membersihkan kembali citra Barisan Nasional, koalisi partai yang kini berkuasa di Malaysia.

Politikus yang kini berusia 89 tahun itu pun tak peduli dengan desakan dari kelompok Bersih yang juga menginginkan reformasi. Ia hanya menginginkan Razak mundur.

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.

"Di parlemen, BN (Barisan Nasional) adalah mayoritas dan memiliki hak untuk memilih pemimpin baru," ujar Mahathir. Ia sebelumnya menyarankan agar partai oposisi menyetujui pilihan mosi tidak percaya kepada Razak dan tetap memberikan kekuasaan kepada BN untuk memilih penggantinya.

Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad. (malaysiakini.com)

Sehari sebelumnya, tepatnya Sabtu malam pukul 19.30 waktu setempat, Mahathir Mohamad juga terlihat di sekitar Dataran Merdeka, Kuala Lumpur. Dia mengatakan 'hanya ingin melihat' situasi untuk dirinya sendiri dan meninggalkan lokasi unjuk rasa sekitar 10 menit kemudian.

Para pendemo itu berjalan di ibukota Malaysia dari kelompok Bersih yang menuntut PM Nazin Razak mundur. (Reuters)

Demonstran yang menamakan diri Bersih, sebelumnya menyerukan warga untuk turun ke jalan di Kuala Lumpur, Kinabalu, dan Kuching. Petugas keamanan berjaga ketat di seantero kota. Perhatian mulai tertuju kepada kemungkinan adanya intervensi tentara dalam aksi demo tersebut.

Unjuk rasa ini terkait tuduhan kepada PM Najib Razak yang diduga telah menggelapkan US$ 700 juta atau senilai Rp 9,8 triliun dari Sovereign Wealth Fund. Namun Najib menyangkal dugaan tersebut. Dia mengatakan, dana yang diterima di akun pribadinya adalah sumbangan politik dari pihak asing. (Ans/Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya