Liputan6.com, Skotlandia- Tidak adanya gravitasi mempengaruhi banyak hal dalam kehidupan manusia di ruang angkasa. Misalnya untuk urusan minum. Dalam beberapa video kehidupan antariksawan terlihat bahwa, tanpa adanya gravitasi, cairan akan mengumpul menjadi bola.
Untuk mengatasi hal itu, sebuah perusahaan pembuat minuman keras memutar akal dan menggunakan prinspi-prinsip fisika untuk menciptakan gelas yang dapat dipakai minum di ruang angkasa sebagaimana pemakaiannya di bumi. Perusahaan Ballantine di Skotlandia menugaskan Open Space Agency di bawah pimpinan James Parr, untuk menciptakan gelas khusus supaya para astronot dapat menikmati minuman mereka seperti di bumi.
Menurut James Parr, "Permintaan yang disampaikan kepada kami adalah agar menciptakan gelas wiski yang dapat berfungsi dalam keadaan gaya tarik bumi yang sangat kecil." Dengan demikian, cairan minuman akan tetap mengalir dari botol ke gelas hingga kemudian ditenggak.
Advertisement
Walaupun tampak sepele, tim pembuat gelas ini harus mempelajari aspek-aspek fisik untuk suatu cairan, terutama perilaku cairan dalam ketiadaan gravitasi. Mereka pun membuat sejumlah purwarupa, misalnya suatu gelas yang menggunakan sistem sedotan, cakram berputar, hingga dasar gelas yang berputar seperti halnya alat sentrifugal.
Untuk pengujian, tim itu menggunakan fasilitas ZARM Drop Tower di Bremen, Jerman dalam upayanya melakukan simulasi benda tanpa berat. Pengujian dilakukan dengan mempelajari rekaman video ketika gelas dijatuhkan, bukan dengan menggunakan manusia sebagai sukarelawan.
Hasil Percobaan
Hasil percobaan berulang kali adalah Space Glass yang berbentuk seperti balon gas, dibuat menggunakan teknologi pencetakan 3 dimensi. Hal ini disengaja supaya para antariksawan dapat membuatnya sendiri dengan mencetaknya sendiri di ruang angkasa.
Bentuk Space Glass bukan seperti gelas biasa dengan bukaan di tengah seperti halnya rancangan di bumi. Sebab memiliki segel di bibir gelas yang dapat dibersihkan. Pada bagian dasarnya, diperberat dengan puntiran berlapis emas.
Emas dipakai bukan sekedar sebagai hiasa, tapi karena emas tidak mengubah rasa minuman.
Di ruang angkasa, daya tarik didapatkan dari magnet ukuran 10 kilogram yang melengketkan gelas sekaligus memberi kelembaman di keadaan tanpa gravitasi. Dasar gelas berpilin bukanlah sekedar hiasan. Dalam keadaan tanpa gaya tarik, cairan cenderung mengental, sehingga bentuk pilin itu memberikan 'tarikan' ke dasar gelas.
Dasar gelas juga memiliki katup satu arah untuk pengisian minuman. Kata James Parr, "Kami menggunakan kelembaman dan sifat wiski yang diam di botol ketika gelasnya digerakkan di sekeliling cairan yang diam itu."
Begini urutannya, gerakan pertama adalah menarik wiski ke dasar gelas. Gerak ke dua adalah menggulirkannya di tangan dan memindahkan panas ke cairannya melalui dasar logam. Gerakan ketiga adalah menggerakan gelas ke bawah sebelum memindahkan hidung ke ruang di mana uap cairannya berada.
Akhirnya adalah memindahkan gelas ke atas untuk mencicip cairan di plat dasar dan membiarkannya mengalir ke mulut. Wah, repot.
Tapi bukan hanya rancangan gelas. Minuman yang dibawa juga harus dibuat dengan rasa yang lebih kuat, karena rasa makanan dan minuman jadi lebih hambar di ruang angkasa, seperti halnya rasa di ketinggian pesawat terbang.
Ballantine kemudian menciptakan suatu minuman wiski dengan rasa yang diperkuat untuk dibawa ke ruang angkasa. Namun demikian, belum ada penjelasan tanggal peluncuran produk-produk ini, baik Space Glass maupun minuman edisi ruang angkasanya. (Alx/Tnt)
Advertisement