Kejamnya Polisi Israel Menyamar Pukuli Pemuda Palestina

Polisi yang menyamar 'bertingkah' memanaskan para pemuda untuk lebih dekat ke arah militer Israel. 18 Pemuda Palestina terluka.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 08 Okt 2015, 18:29 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2015, 18:29 WIB
Rekaman Kejamnya Polisi Israel Menyamar Pukuli Pemuda Palestina
Rekaman Kejamnya Polisi Israel Menyamar Pukuli Pemuda Palestina (AFP)

Liputan6.com, Beit El - Sebuah rekaman memperlihatkan 8 polisi Israel menyamar di antara pengunjuk rasa Palestina yang mendemo petugas keamanan Israel. Dalam rekaman tersebut, petugas keamanan yang sedang menyamar itu ikut melempari batu ke arah Isreael dekat Beit El, di luar kota Ramallah yang menjadi daerah kekuasaan Israel.

Namun para polisi Israel itu berbalik melempar batu ke arah pengunjuk rasa dan berhasil menyeret dua pemuda. Rekaman berdurasi 2 menit yang berhasil tertangkap kamera awak kantor berita Prancis dan dipublikasikan pada Rabu, 7 Oktober lalu, memperlihatkan 8 orang itu tiba-tiba berbalik menyerang pengunjuk rasa dan mencabut senjata mereka dari balik baju.

Seorang pemuda Palestina mendapatkan pukulan bertubi-tubi dari mereka yang menyamar maupun tentara Israel, seperti dikutip dari Washington Post, Kamis (8/10/2015).

Kepala Biro Reuters untuk Yarussalem dalam Twitternya berkomentar, ada indikasi si penyamarlah yang justru menggiring para pemuda untuk menyerang lebih dekat ke arah personel keamanan Isreal.

Menurut kantor berita resmi Palestina, Ma'an News Agency, 18 pemuda terluka oleh peluru karet. Seorang juru bicara militer Israel mengatakan, pasukannya melakukan itu karena telah diserang batu dan bom molotov oleh pengunjuk rasa.

Eskalasi kekerasan semakin meningkat setelah serangkaian bentrokan terjadi antara Israel dan Palestina di Tepi Barat. Tiga serangan tusukan pisau di lokasi yang terpisah dilakukan oleh Palestina terhadap Israel juga berlangsung pada Rabu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut eskalasi ini sebagai "gelombang teror". Namun, kelompok oposisi Israel mengkritik Netanyahu yang dianggap tidak dapat berurusan dengan konflik yang semakin meningkat.

Gejolak saat ini sebagai imbas dari runtuhnya proses perdamaian antara Israel dan Palestina. Permukiman Beit El dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional. Namun bagi Palestina wilayah ini adalah bagian dari mereka.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyerukan agar rakyatnya tenang. Ia meminta para oposisi untuk tidak bertindak dengan kekerasan dan mendukung perjuangannya yang tanpa kekerasan untuk hak-hak Palestina.

Sejak Sabtu 3 Oktober lalu, Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan, 970 warga Palestina telah terluka dalam bentrokan dengan pasukan keamanan Israel, termasuk 66 orang tewas tertembak. (Rie/Sun)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya