Liputan6.com, Tel Aviv - Awan kelabu meliputi Israel di hari itu. Perdana Menteri (PM) yang tengah berkuasa Yitzhak Rabin terbunuh.
Rabin tewas akibat tiga tembakan dari jarak dekat yang diarahkan ke perut dan dadanya. Pembunuhan terhadap Rabin dilakukan usai ia mengikuti aksi unjuk rasa damai di Tel Aviv.
Usai ditembak, Rabin sempat dilarikan ke rumah sakit di Tel Aviv. Sayangnya nyawa dari pria yang sempat menjabat sebagai Menteri Pertahanan ini tak tertolong.
Tak lama setelah penembakan, pelaku pembunuhan, Yigal Amir berhasil ditangkap. Dalam pengakuannya, pelaku yang berusia 27 tahun ini sempat mengaku ragu untuk menembak Orang Nomor Satu di Pemerintahan Negara Yahudi itu.
Namun, dia menyatakan sama sekali tidak menyesali perbuatan kejinya tersebut.
Sebenarnya unjuk rasa yang diikuti Rabin dan ribuan pengikutnya, untuk mendukung pemerintahan Israel yang dipimpinnya sudah dijaga ekstra ketat. Tetapi, Poisi Israel kecolongan karena mereka mengizinkan kelompok sayap kanan untuk masuk di area demo.
Kelompok itu merupakan grup yang menolak pembicaraan damai Israel-Palestina. Diskusi damai Israel merupakan salah satu agenda utama pemerintahan Rabin.
Kematian Rabin sontak membuat kesedihan mendalam bagi para pemimpin dunia. Saat Rabin dimakamkan sejumlah pemimpin negara-negara dunia menyempatkan diri memberikan penghormatan terakhirnya bagi Rabin.
Presiden AS kala itu, Bill Clinton memuji habis-habisan jasa dari Rabin. Dia yakin, selama hidup sang Letnan Jenderal itu mendedikasikannya untuk mencapai cita-cita perdamaian.
Selain Clinton, pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Yasser Arafat menyampaikan duka mendalam atas nama bangsa Palestina terkait wafatnya Rabin.
"Saya harap kami --Israel dan Palestina-- punya kemampuan untuk melupakan kejadian ini dan melanjutkan proses perdamaian di seluruh wilayah Timur Tengah," ucap Yasser seperti dikutip dari BBC History.
Pascakejadian menyedihkan itu, Menteri Luar Negeri Israel Shimon Peres ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas Perdana Menteri. Selesai dilantik Peres pun langsung menyusun kabinet darurat untuk menjalankan roda pemerintahan Israel.
Di tanggal yang sama pada 2008, Barack Obama terpilih jadi Presiden AS. Pria yang pernah tinggal di Indonesia merupakan Presiden Afro-Amerika pertama Negeri Paman Sam.
Sementara itu pada 1918, dua negara Eropa Austria dan Hongaria menyerah pada Italia. Peristiwa tersebut terjadi pada perang dunia I. (Ger/Tnt)
4-11-1995: 3 Tembakan Akhiri Hidup PM Israel Yitzhak Rabin
PM Yizthak Rabin tewas akibat tiga tembakan dari jarak dekat yang diarahkan ke perut dan dadanya.
diperbarui 04 Nov 2015, 06:00 WIBDiterbitkan 04 Nov 2015, 06:00 WIB
Bill Clinton memperkenalkan Yitzhak Rabin dan Yasser Arafat secara khusus kepada khalayak di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat. (Reuters/Gary Hershorn)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 Liga InternasionalHasil Liga Champions: 3 Wakil Italia Berjaya
5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tips Mengatasi Hidung Tersumbat: Cara Efektif Melegakan Pernapasan
Quick Count Pilgub Jakarta Charta Politika 100%: RIDO 39.25%, Dharma-Kun 10.60%, Pramono-Rano 50.15%
Studi Ungkap Wanita Tidurnya Tak Senyenyak Pria dan Bikin Badan Tak Segar, Ini Alasannya
Cek Fakta: Klarifikasi KPU soal Surat Suara Tercoblos di Pilbup Bandung Barat
11 Nama Potongan Rambut Pria Terpopuler 2024, Panduan Lengkap untuk Gaya Rambut Keren
Catat Tanggalnya, Harga Tiket Pesawat Turun 10% Saat Libur Nataru
Hasil Quick Count Charta Politika Pilgub Jateng Suara Masuk 100%: Andika-Hendi 41.56%, Luthfi-Yasin 58.44%
Mendag Budi Ungkap Kerugian Akibat SPBU Nakal di Yogyakarta Capai Rp1,4 Miliar per Tahun
Sekjen PDIP: Pramono-Rano Menang Satu Putaran Kalau Penghitungan Fair dan Jujur
Ruben Amorim Sudah Temukan 1 Orang Kepercayaan di Manchester United
Perbandingan Animo Penonton Konser Green Day dan Linkin Park di Jakarta Beberapa Tahun Lalu, Sempat Ricuh hingga Ada yang Tegur Audiens
OJK dan SRO gelar CEO Networking 2024, Upaya Dorong Hilirisasi dan Inovasi Teknologi untuk Ketahanan Ekonomi Berkelanjutan