Paris Dilanda Teror, Presiden Suriah Salahkan Prancis

Presiden Suriah Bashar Al-Assad menyebut serangan ini bisa terjadi karena kesalahan kebijakan Prancis.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 15 Nov 2015, 10:39 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2015, 10:39 WIB
Presiden Suriah Masuk Daftar Tersangka Kejahatan Perang
Presiden Suriah Bashar al-Assad (Telegraph.co.uk)

Liputan6.com, Damaskus - Rangkaian teror yanng terjadi di Paris, memicu reaksi dari pemimpin dunia. Termasuk salah satu Presiden paling kontroversial saat ini asal Suriah, Bashar Al-Assad.

Assad menyebut serangan ini bisa terjadi karena kesalahan kebijakan Prancis. Pernyataan mengejutkan Orang Nomor Satu di Suriah dilontarkan ketika dia tengah melakukan pertemuan dengan sejumlah anggota Parlemen Prancis.

Pertemuan itu dilakukan di Ibukota Suriah, Damaskus, sehari usai serangan teroris yang menewaskan lebih dari 200 orang ini berlangsung.

"Ini karena Prancis telah membuat kebijakan salah yang telah berkontribusi pada menyebar aksi teror," ucap Assad seperti dikutip dari Yahoo News, Minggu (15/11/2015).

Dia menyebut hal tersebut tak bisa dibiarkan. Assad pun mendorong agar Presiden Prancis Francois Holland merubuah kebijakannya.

"Pertanyaan yang harus ditanyakan pada Prancis adalah apakah mereka sudah mengambil kebijakan yang tepat selama 5 tahun terakhir, jawabannya tentu saja tidak," papar Assad.

Walau tidak menyebut secara langsung kebijakan apa yang salah pada Prancis, Namun, Presiden Hollande sejak 2011 lalu adalah salah satu penentang kekuasaan absolut Assad di Suriah. Bahkan dalam satu kesempatan Hollande pernah menyatakan Assad tak bisa jadi solusi perang Suriah.

Prancis pun merupakan bagian dari koalisi AS untuk menggempur ISIS di Suriah. Yang dimana serangan koalisi internasional ini tak pernah mendapat restu dari Assad. (Ger/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya