Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, mengatakan bahwa Amerika harus mempertimbangkan untuk menutup sejumlah masjid di Negara Paman Sam itu. Hal ini sebagai upaya mencegah serangan garis keras di negara itu.
"Kita harus mengawasi dan meneliti masjid-masjid itu, karena banyak pembicaraan terjadi di tempat-tempat itu," kata Trump kepada stasiun televisi MSNBC seperti dikutip Antara, Selasa (17/11/2015).
Pernyataan ini dilontarkan Trump setelah Perdana Menteri Prancis Manuel Valls mengatakan, masjid-masjid dan kelompol radikal yang menyerang nilai-nilai negaranya harus ditutup.
Baca Juga
Kemudian, MSNBC melemparkan pertanyaan kepada Trump, apakah ia juga akan melakukan hal yang sama di Amerika Serikat jika dirinya terpilih sebagai presiden.
"Saya tidak akan suka melakukannya, tapi ini sesuatu yang perlu benar-benar kita pertimbangkan," tambahnya.
"Karena beberapa ide dan kebencian datang dari tempat-tempat ini," kata Trump.
Trump pun mengapresiasi pemerintahan bagian New York yang melakukan pengawasan ketat terhadap sejumlah masjid setelah serangan 11 September 2001. Ia menganggap pengawasan itu harus dilanjutkan.
Sebagian besar pesaing Trump di Partai Republik belum mengusulkan agar masjid-masjid ditutup. Namun pascaserangan Paris, banyak di antara mereka dengan alasan keamanan, menentang Amerika Serikat untuk mengizinkan para pengungsi Suriah masuk ke AS. (Nil/Ali)