Liputan6.com, Sichuan - Perempuan paruh baya itu berdiri membelakangi pohon yang ada di depan sebuah supermarket. Tangannya diikat ke dahan. Kertas bertuliskan 'pencuri' dikalungkan ke lehernya.
Ia dipermalukan sedemikian rupa gara-gara kepergok mencuri.
Menurut, NetEase, tersangka sebelumnya tertangkap kamera CCTV sedang mencuri 4 botol sampo dari supermarket yang terletak di Provinsi Sichuan, Tiongkok.
Namun, pelaku kembali ke supermarket Kamis lalu. Kemudian, 3 pegawai meringkus dan mengikat ke pohon di luar toko.
Baca Juga
Seorang pegawai mengatakan, ia dan rekan-rekannya melakukan tindakan tersebut untuk mencegah pelaku lari. Ia bahkan minta toko-toko lain di sekitar bertindak tegas kepada para pencuri.
Saat kabar sekaligus fotonya tersebar di dunia maya, pendapat para pengguna internet alias netizen terbelah.
Advertisement
Baca Juga
"Aku setuju dengan cara mereka. Cara yang baik agar dia selalu mengingat perbuatan buruknya," kata seorang netizen dari Xinjiang, seperti dikutip dari situs Shangaiist, Sabtu (28/11/2015). "Manusia diberi dua tangan, mengapa ia tak menggunakannya untuk berbuat kebaikan?"
Lainnya tak sepaham. Seorang netizen mengatakan, para pekera supermarket tak punya hak mempublikasikan pencuri. Apalagi dengan cara mempermalukan.
"Para pekerja sudah kelewatan. Mereka seharusnya melaporkan ke polisi, bukan main hakim sendiri," kata dia.
Itu bukan kali pertama warga menghukum sepihak para pencuri tanpa mengindahkan hukum.
Awal bulan ini, seorang perempuan 40 tahun dipertontonkan di muka umum, dalam kondisi terikat, di luar sebuah pasar daging di Nanning, Provinsi Guangxi. Para penjual mengatakan, mereka perlu memberi pelajaran karena sering mencuri. (Ein/Rmn)*