Liputan6.com, Jakarta - Insiden ledakan dan letusan tembakan di sekitar Gedung Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta membuat tak hanya membuat panik Jakarta. Dunia pun turut bergeming menyoroti peristiwa tersebut.
Beberapa menit setelah kejadian, media-media asing mulai memberitakan insiden tersebut. 'Blasts, gunfight in Indonesian capital; at least three dead', itulah judul yang dimuat oleh kantor berita Inggris, Reuters terkait insiden yang terjadi pada Kamis (14/1/2016).
Salah satu media Amerika memberitakan bahwa serangkaian ledakan tersebut menargetkan anggota kepolisian.
Advertisement
"The Indonesian capital was rocked by a series of explosions and gunfire in the city center on Thursday, apparently targeting the local police, with mass casualties feared," tulis New York Times.
Baca Juga
Sementara media Kanada CBC.Ca memberikan tajuk 'Jakarta, Indonesia hit by deadly explosion, gunfire'. Diikuti pemberitaan media India yang mengunggah dengan judul 'Indonesia LIVE: Series of blasts rock Jakarta; three dead, gunfight on'.
"Serangkaian ledakan bom menewaskan sedikitnya 3 orang di ibukota Indonesia, Jakarta. Tembakan terdengar di luar sebuah kafe, ketika polisi bergerak ke lokasi kejadian. Ledakan dekat dengan pusat perbelanjaan populer, Sarinah, di mana terlihat 1 jasad korban tergeletak di tanah," tulis media Australia 9news.com.
Tajuk headline media Singapura The Strait Times pun hampir serupa dengan media lainnya, yakni "At least three dead in Indonesia explosions; blast heard near Jakarta shopping."
Sedangkan CNN 'Explosions heard in center of Jakarta', tak jauh berbeda dengan BBC yang memberikan judul 'Jakarta blasts: Explosions and gunfire in Indonesian capital'.
Rentetan bom terjadi di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat. Saksi mendengar ada 7 ledakan dalam peristiwa itu. Ledakan pertama terjadi di Starbucks. Tak hanya warga negara Indonesia, WNA juga jadi korban ledakan tersebut.
"Saya lihat ada 2 orang bule yang jadi korban. Satu terkapar di dalam dan lainnya lari dalam kondisi terluka," ujar saksi, Ruli (32), kepada Liputan6.com, di Jakarta, Kamis (14/1/2016).
Menurut dia, saat pertama kali mendengar ledakan, dia langsung keluar kantor dan berada di dekat Starbucks Sarinah. Lalu terdengar ledakan kedua. Dia pun tiarap.
Setelah itu, dia sempat berdiri dan melihat ada 7 orang yang terkapar di Starbucks. Satu di antaranya WNA tersebut.
Pascaledakan, Jalan Thamrin tampak lengang karena polisi telah menutup jalur dari dan menuju lokasi bom Sarinah tersebut.