Liputan6.com, Kanada - Aksi penembakan di sekolah kembali terjadi. Kali ini di sebuah sekolah La Loche di Saskatchewan, Kanada, pada Jumat, 22 Januari 2016 waktu setempat. Empat orang tewas dan lainnya luka-luka dalam aksi penembakan tersebut.
Seorang mahasiswa La Loche, Noel Desjarlais, mengatakan kepada CBC, televisi di Kanada, ia mendengar beberapa tembakan di sekolah yang memiliki sekitar 900 siswa itu.
"Aku berlari ke luar sekolah," kata Desjarlais.
"Ada banyak orang berteriak, ada sekitar 6 atau 7 tembakan sebelum saya sampai di luar. Saya percaya ada tembakan lagi pada saat saya keluar," ujar dia lagi.
Penembakan itu terjadi di Gedung Dene. Ken Ladouceur, direktur pendidikan di wilayah tersebut, mengatakan ia menerima telepon dari Kepala Sekolah La Loche Community School tak lama setelah pukul 13.00 waktu setempat.
Kepala dinas pemadam di kota itu juga mengatakan seorang anak lelaki yang memiliki senjata api ditahan.
Seperti dikutip Reuters pada Sabtu (23/1/2016), Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau langsung angkat bicara setelah peristiwa ini terjadi.
"Jelas ini adalah mimpi terburuk setiap orangtua," kata Trudeau saat menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.
Baca Juga
Baca Juga
Penembakan massal relatif jarang di Kanada. Sebab, negara tersebut memiliki undang-undang yang ketat soal kepemilikan senjata api dibanding Amerika Serikat.
Advertisement
Peristiwa penembakan yang terjadi di La Loche Community School ini adalah peristiwa terburuk di negara itu setelah peristiwa penembakan di Montreal Ecole Polytechnique pada tahun 1989 yang menewaskan 14 mahasiswa.
Sementara pada 2014 silam, seorang guru mengatakan keprihatinannya tentang kekerasan yang terjadi di sekolah La Loche. Dia menceritakan suatu kali seorang siswa mencoba menikamnya setelah dia memberikan hukuman kepada siswa itu.
"Mahasiswa itu mendapat 10 bulan," kata sang guru, Janice Wilson. "Dan ketika dia dibebaskan ia kembali ke sekolah dan dimasukkan ke dalam kelas saya."
Sementara Wali Kota La Loche, Kevin Janvier, yakin peristiwa penembakan itu berawal dari masalah keluarga.
"Saya tidak 100 persen yakin apa yang sebenarnya terjadi, tetapi mulai di rumah dan berakhir di sekolah," kata Janvier.
Saskatchewan tercatat memiliki kekerasan keluarga tertinggi di antara provinsi lain di Kanada. Berdasarkan data statistik Kanada, pada tahun 2014 ada 243 insiden kekerasan dalam keluarga per 100.000 orang. Jumlah ini dua kali lipat kekerasan dalam keluarga di tingkat nasional.