Liputan6.com, Carolina Utara - Sesuatu yang dianggap bersih ternyata tak demikian jika diteliti lebih detail menggunakan alat khusus untuk memperbesarnya, mikroskop. Ada jutaan atau bahkan mungkin miliaran kuman serta bakteri yang ada di sekitar kita.
Biasanya makhluk-makhluk tak kasat mata itu hidup dan berkembang biak di tempat-tempat yang lembab, seperti kamar mandi dan tempat sampah. Namun ternyata barang-barang yang kita pakai atau bawa sehari-hari juga tidak kalah kotornya, di antaranya handuk, spons cuci piring, telepon seluler, tempat baju kotor bahkan tempat tidur.
Advertisement
Baca Juga
Tanpa kita sadari, ternyata bakteri sudah seperti sahabat manusia -- berada di sekitar.
Advertisement
Bakteri adalah kelompok organisme yang berukuran sangat kecil atau mikroskopik. Beberapa jenisnya bahkan dikenal sebagai penyebab infeksi dan penyakit pada manusia.
Namun bagi seorang peneliti bernama Daniel Kariko, mikroba itu digambarkan sebagai makhluk hidup dengan bentuk yang menarik dan indah di balik efek jahat yang dapat ditimbulkannya.
Baca Juga
"Mereka terlihat seperti karakter yang mungkin bisa Anda temui di adegan Cantina di 'Star Wars'," kata Asisten Profesor of Fine Art Photography di East Carolina University, Greenville, North Carolina, Amerika Serikat itu, seperti dilansir dari CNN, Senin (22/2/2016).
Kegiatan mengambil foto bakteri-bakteri itu telah digeluti Daniel sejak tahun 2012, termasuk memotret kumbang kapas, kumbang di karpet, ngengat, semut, dan earwigs atau di Indonesia lebih dikenal dengan cocopet.
Untuk menangkap gambar monster-monster kecilnya, Koriko menggunakan mikroskop stereoskopik dan elektron yang canggih.
"Tidak terlalu banyak orang yang bekerja dengan pendekatan semacam ini. Hasilnya telah tercipta 50 lebih gambar dengan warna serta detail bentuk tubuh mikroba yang mengagumkan," beber Kariko.
Seiring berjalannya waktu, Daniel mulai bereksperimen dengan menggunakan tata cahaya pada serangganya yang terinspirasi dari seorang pelukis asal belanda, Johannes Vermeer.
"Pada umumnya, proyek ini adalah proyek yang menyenangkan. Dengan tata pencahayaan yang tepat, aku mencoba membuatnya seperti bentuk lidah manusia," jelasnya.
Caranya, serangga diletakkan di bawah mikroskop stereoskopik dengan kamera digital yang dipasang di atasnya. Lalu serangganya diarahkan untuk berpose sesuai keinginan, menggunakan pinset kecil.
Setelah itu, ia menempatkannya ke dalam ruangan tanpa udara agar gambarnya dapat dilihat di bawah mikroskop elektron. Menurut Koriko, dengan alat ini ia dapat melihat partikel yang lebih kecil dari atom hingga membuat gambarnya menjadi lebih besar dari bentuk aslinya.
"Dibutuhkan waku sekitar 15 sampai 25 jam untuk membuat setiap foto monster-monster kecil itu. Tergantung pada bentuk serangganya," pungkas Koriko.