Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi angkat bicara terkait hari pertama pelaksanaan KTT Luar Biasa OKI di Jakarta. Pertemuan tingkat kepala negara dan pemerintahan tersebut khusus dibuat untuk membahas kemerdekaan Palestina dan situasi Yerusalem.
Menurut Retno, pelaksanaan KTT OKI hari pertama baik pembahasan draft resolusi dan deklarasi ditingkat pejabat senior mau pun menteri telah berjalan dengan baik. Namun, sampai saat ini Menlu menolak membeberkan poin-poin yang ada dalam 2 outcome KTT ini.
"Saya belum bisa menyampaikan isi kedua draft," ucap Menlu Retno di JCC, Minggu (6/2/2016).
Advertisement
Retno menyatakan keputusan untuk menahan penyampaian poin-poin draft di 2 outcome ini dilakukan atas alasan tepat. Sebab draft tersebut masih akan dibahas dalam pertemuan tingkat kepala negara dan pemerintahan.
Baca Juga
Rencananya, pertemuan itu akan dilaksanakan pada, Senin 7 Maret 2016. Setelah draf diadopsi dan disahkan pada tingkat KTT, Menlu Retno akan memastikan akan menyampaikan semua isi deklarasi dan resolusi tersebut.
Meski tak membeberkan isi draf, Retno memastikan suara dukungan negara-negara OKI kepada kemerdekaan Palestina sudah bulat. Semua negara mendukung agar Palestina dapat merdeka penuh dari Israel.
"Selama negosiasi (resolusi dan deklarasi) terlihat jelas terlihat komitmen dan persatuan negara OKI dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina," jelas mantan Dubes RI untuk Belanda ini.
"Kalau ada masukan di negosiasi, itu sifatnya lebih pada memperkuat dokumen," papar Retno.
Pernyataan Retno diperjelas oleh Direktur Jenderal Multilateral Kemlu, Hasan Kleib. Dia menyebut, suasana negosiasi hasil KTT OKI di Jakarta berlangsung dalam situasi kondusif.
"Suasana negosiasi friendship, jika ada masukan itu untuk membantu penyelesaian masalah Palestina dengan damai," pungkas Retno.
*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini.