Liputan6.com, Raleigh - Para ilmuwan memeriksa femur--tulang paha, dari Tyrannosaurus rex atau yang biasa disebut T-rex berusia 68 juta tahun dan mengonfirmasi bahwa makhluk tersebut tengah hamil.
Hal tersebut akan menjadi penemuan besar di bidang paleontologi, karena peneliti jarang dapat mengidentifikasi jenis kelamin dinosaurus.
Baca Juga
Tim dari North Carolina State University dan North Carolina Museum of Natural Sciences mempublikasikan penemuan tersebut pada jurnal Scientific Reports.
Advertisement
"Analisis tersebut memungkinkan kita untuk menentukan jenis kelamin fosil, dan memberi kita pandangan ke dalam evolusi bertelur dari burung modern," ujar penulis utama jurnal, Mary Schweitzer yang juga seorang ahli paleontologi.Â
Berdasarkan penelitian, fosil milik T-rex asal Montana pada Periode Kapur tersebut, memiliki semacam jaringan tulang meduler, dan hanya ditemukan pada burung perempuan yang membawa telur atau baru selesai mengeluarkan telur.
Diyakini, dinosaurus Theropod seperti T-rex berevolusi menjadi burung modern. Hal tersebut dikutip dari Washington Post pada Rabu (16/3/2016).
Schweitzer dari North Carolina  memimpin sebuah tim yang meyakini telah menemukan tulang meduler pada 2005.
Baca Juga
Dalam mempersiapkan penelitian mengenai tulang tersebut lebih lanjut, Schweitzer menemukan apa yang ia dan ahli paleontologi lainnya percaya sebagai pembuluh darah--jaringan lunak yang terawetkan selama jutaan tahun.
Karya tersebut tetap kontroversial hingga sepuluh tahun. Namun, dalam jurnal terakhir, yang telah mendeskripsikan penelitian terhadap femur, setidaknya telah mengonfirmasi kehadiran tulang meduler.
"Semua bukti yang kita miliki pada saat itu menunjukkan bahwa jaringan tersebut merupakan tulang meduler," ujar Schweitzer.
"Namun terdapat beberapa penyakit tulang yang dapat terjadi pada burung, seperti osteoporosis, yang penampilannya mirip dengan tulang meduler bila dilihat dari mikroskop. Jadi untuk memastikan, kami perlu melakukan analisis kimia dari jaringan tersebut."
Tulang meduler tidak seperti tulang lainnya. Tulang tersebut berisi keratan Sulfate dan hanya ada dalam waktu yang singkat. Sekali bertelur, kita tak dapat menemukannya lagi.
Para peneliti awalnya mengira bahwa zat kimia yang terdapat dalam tulang tak dapat bertahan. Namun kali ini, mereka menggunakan metode yang berbeda untuk menguji sampel femur untuk menemukan Keratan Sulfate.
Kemudian, mereka menguji burung unta dan tulang meduler dengan cara yang sama. Setelah membandingkan hasilnya, dapat disimpulkan bahwa T-rex memiliki tulang meduler.
Dengan penemuan tersebut, para peneliti dapat mengidentifikasi jenis kelamin dinosaurus, dan hal tersebut membuat mereka sangat tertarik.
Rekan penulis jurnal dari North Carolina Museum of Natural Sciences, Lindsay Zanno, berkata, "Kami tidak hanya memiliki cara yang terpercaya untuk membedakan jenis kelamin dinosaurus."
"Kami hampir tak mengetahui apa-apa tentang ciri yang terkait dengan jenis kelamin dari dinosaurus yang telah punah," ujar Zanno.
"Dengan dapat mengidentifikasi dinosaurus sebagai perempuan, dapat membuka berbagai macam kemungkinan. Sekarang kami dapat menunjukkan dinosaurus hamil memiliki sidik jari secara kimia, kami membutuhkan usaha terpadu untuk menemukan hal lebih," tambahnya.
Hal tersebut tidaklah mudah, mengingat bahwa tulang meduler hadir hanya dalam waktu yang singkat.