Liputan6.com, Changsha - Video dan foto-foto penumpang pesawat yang melakukan penganiayaan terhadap pramugari di bandara Tiongkok tengah beredar di dunia maya dan menimbulkan perdebatan antar netizen.
Maskapai penerbangan Capital Arilines dari Changsha menuju Beijing ditunda pada Minggu waktu setempat karena cuaca buruk.
Baca Juga
Penundaan itu membuat sejumlah penumpang murka, lebih lagi setelah mendapatkan penolakan dari staf untuk bertemu dengan perwakilan maskapai penerbangan.
Advertisement
Tidak terima dengan penundaan dan penolakan, mereka mengambil langkah dengan cara mereka sendiri dengan melempar makanan hingga melakukan pemukulan terhadap staf perusahaan penerbangan di bandara internasional Beijing.
Baca Juga
Menurut saksi mata, salah seorang penumpang wanita melempar makanan siap saji ke arah seorang staf penerbangan, sementara seorang pria dilaporkan melakukan penganiayaan dengan menampar wanita pramugari.
"Apa salahnya aku memukulimu?" teriak seorang pria, dilanjutkan dengan pelemparan sejumlah benda di pintu masuk bandara.
Dilansir dari Shanghaiist, Selasa (26/4/21016), insiden tersebut mendapatkan sejumlah tanggapan dari jejaring sosial Tiongkok, Weibo, dengan sejumlah netizen mengatakan bahwa kedua pihak, yakni maskapai dan penumpang bersalah.
"Maskapai penerbangan selalu menggunakan cuaca sebagai alasan," ungkap seorang pengguna Weibo.
"Di mana sebenarnya ada berbagai kemungkinan yang bisa saja terjadi, seperti malfungsi pada pesawat, jalur penerbangan sedang sibuk, perencanaan yang kurang matang atau bahkan mendahului pejabat untuk masuk ke dalam pesawat lebih dulu," lanjutnya.
Namun, beberapa netizen juga mengatakan bahwa perlakuan para penumpang tidak pantas untuk dilakukan dan sebaiknya mereka meminta maaf kepada staf maskapai.
"Para penumpang seharusnya meminta maaf. Pelayanan buruk dari pihak maskapai bukan berarti mereka bisa berbuat seenaknya dan melakukan penganiayaan terhadap staf maskapai," tulis seorang netizen.