Tradisi 'Ohaguro' Jepang, Cantik dengan Gigi Hitam Legam

Zaman dahulu, wanita Jepang mempunyai kepercayaan bahwa gigi berwarna hitam justru memancarkan kecantikan.

oleh Adanti Pradita diperbarui 25 Mei 2016, 10:16 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2016, 10:16 WIB
Ohaguro
Tradisi Ohaguro Jepang, praktik menghitamkan gigi yang menyimbolkan kecantikan.

Liputan6.com, Tokyo - Siapa sangka gigi berwarna hitam sempat menjadi tren yang mendarah daging dalam kultur wanita Jepang. Tradisi yang dinamakan Ohaguro atau ‘praktek menghitamkan gigi’ itu ternyata tidak hanya populer di negeri Sakura saja.

Para wanita di sejumlah negara di wilayah Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik dan bahkan negara Amerika Latin pun sudah mulai mempraktekkan tradisi penghitaman gigi dari Jepang.

Melansir dari Ancient Origins, gigi yang diselimuti warna hitam pekat merupakan simbol kecantikan budaya wanita Jepang. Kepercayaan mereka terhadap makna dibalik gigi hitam dan juga praktik Ohaguro yang kepopulerannya bertahan cukup lama dari zaman Kofun (250-538) hingga akhir abad ke-19.

Seperti dilansir Ethnic Jewel Magazine, Rabu (25/5/2016) pada zaman Heian yaitu abad-8 hingga ke-12, kepopuleran Ohaguro kian meningkat dengan tradisi tersebut dipraktekkan oleh para wanita bangsawan dan sejumlah sosok penting dalam kerajaan.

Tradisi Ohaguro Jepang, praktik menghitamkan gigi yang menyimbolkan kecantikan (sumber:clubotaku)

Simbol kecantikan bukanlah satu-satunya aspek yang membuat gigi hitam sebuah keharusan bagi kaum perempuan. Semakin hitamnya warna gigi menunjukan bahwa wanita tersebut sudah beranjak dewasa.

Selain itu, praktik Ohaguro juga dipercaya mampu melindungi gigi dari segala macam penyakit seperti rongga atau bolong seperti yang kerap dihadapi masyarakat modern di era sekarang.

Namun, namanya mulai hilang ketika pemerintahan di zaman Meiji melarang praktiknya pada tahun 1870 silam. Pelarangan itu sebagai salah satu upaya untuk membuat negaranya jauh lebih modern -- berkaitan dengan fashion.

Cara membuat 'Ohaguro'

Cairan pelapis Ohaguro berasal dari asam asetat yang disebut Kanemizu. Cara membuatnya adalah dengan mencampur kurang lebih 1,5 liter air hangat dengan setengah cawan sake.

Setelah itu masukan hasil campuran air dan sake ke dalam loyang yang terbuat dari bahan besi yang sudah dipanaskan hingga merah menyala dan biarkan selama 5-6 hari.

Setelah beberapa hari, buih akan bermunculan di atas campuran tersebut, sisihkan lalu masukkan ke dalam cawan kecil dan letakkan di dekat api.

Setelah dihangatkan, campurkan dengan bubuk buah tanaman pohon nurude dan bubuk besi. Hasil dari campuran yang terakhir inilah yang kemudian dioleskan pada gigi secara merata.

Tradisi Ohaguro Jepang, praktik menghitamkan gigi yang menyimbolkan kecantikan (sumber:peterbrown-palaeonthology)

Pemakaian yang teratur dan berulang kali akan membuat gigi hitam menjadi hitam permanen. Ini terbukti dengan banyaknya gigi dari jasad tulang manusia zaman Edo yang ditemukan masih berwarna hitam pekat sampai sekarang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya