Liputan6.com, Vejen - Tiga orang ahli arkeologi amatir menemukan kumpulan terbesar emas milik bangsa Viking di Denmark.
Tim yang menyebut dirinya 'Team Rainbow Power' itu menemukan 7 untai gelang dari Masa Viking di suatu ladang di distrik Vejen, Jutland. Temuan itu terdiri dari 6 gelang emas dan seuntai gelang perak dan diduga berasal dari tahun 900 M.
Baca Juga
Baca Juga
Dikutip dari The Local pada Senin (20/6/2016), dengan berat gabungan sekitar 900 gram, temuan itu menjadi yang temuan emas Viking terbesar di Denmark.
Advertisement
Marie Aagaard, seorang anggota Team Rainbow Power menjelaskan bahwa dia baru meluangkan waktu sekitar 10 menit ketika menemukan seuntai gelang emas.
"Kami merasa seperti menemukan guci berisi emas di ujung pelangi ketika kami menemukan gelang yang pertama, tapi ketika yang lainnya bermunculan, rasanya seperti tidak nyata," katanya dalam terbitan pers oleh Museum Nasional Denmark.
Setelah menemukan 3 untai gelang, para ahli arkeologi amatir ini meminta bantuan seorang profesional, yaitu Lars Grundvad dari Museum Sønderskov. Sang profesional tidak dapat menyembunyikan kekagumannya.
"Di museum, kami mengobrol tentang betapa serunya kalau memeriksa suatu wilayah menggunakan alat deteksi logam karena di sana pernah ditemukan kalung emas 67 gram pada 1911."
"Tapi sama sekali tidak terbayangkan ada arkeolog amatir yang bisa menemukan tujuh untai gelang dari masa Viking," kata Grundvad. Tak lupa ia menambahkan bahwa kalung yang ditemukan pada abad lalu tersebut kemungkinan merupakan bagian dari kumpulan harta ini.
Dua untai kalung yang baru ditemukan itu dibuat dalam gaya Jelling yang dikaitkan dengan para anggota kelompok elit di Masa Viking. Peter Pentz, seorang pakar Viking di Museum Nasional, mengatakanbahwa gelang-gelang itu mungkin dipakai oleh seorang pemimpin bangsa Viking untuk membentuk persekutuan atau untuk menghadiahi para pengikutnya yang setia.
"Menemukan satu untai saja sudah menakjubkan, apalagi sampai menemukan tujuh benda," kata Pentz.
Ia mengatakan para ahli arkeologi mungkin akan melanjutkan melakukan eksplorasi situs tersebut untuk mengetahui mengapa benda-benda berharga itu bisa berserakan sedemikian rupa.
"Harta karun ini kemungkinan dikuburkan dalam suatu ritual pada tahun 900. Tapi mungkin saja harta karun ini dipendam karena ada orang yang ingin memilikinya tapi tidak pernah mampu menemukannya lagi dengan alasan-alasan tertentu," kata Pentz lagi.
Museum Sønderskov berencana akan memajang temuan itu sebelum dikirim ke Museum Nasional di Kopenhagen untuk penelitian lanjutan.