Liputan6.com, Karachi - Tewasnya model seksi 'Kim Kadarshian' [Qandeel Baloch](/2554541 "") menambah daftar pembunuhan 'atas nama kehormatan' di Pakistan.
Baloch tewas di tangan adik, Waseem Azeem karena dianggap telah mencermarkan nama baik keluarga. Sebelum tewas pada Jumat 15 Juli malam, keduanya cek-cok. Menurut sumber keluarga, mereka bertengkar setelah Waseem meminta Qandeel untuk menghentikan aksi foto-foto seksi di media sosial.
Setelah membunuh model seksi yang mengawali kariernya di Pakistan Idol 2014, Waseem kabur. Pada Sabtu pagi, ia berhasil diciduk polisi.
Kepada media, Waseem bangga telah melakukan honor killing atau pembunuhan atas nama kehormatan. Dan, pemuda 25 tahun itu tak menyesal telah membunuh sang kakak.
Kematian Qandeel Baloch menambah daftar panjang pembunuhan atas nama kehormatan di Pakistan. Beberapa waktu lalu, ada banyak kisah honor kiling di negeri itu.
Komisi HAM Pakistan menyebut, ada sekitar 1.100 perempuan yang menjadi korban pembunuhan oleh kerabatnya sendiri tahun lalu.
Kejahatan semacam itu bermula dari praktik adat setempat untuk menghukum perbuatan yang dipandang sebagai membawa aib untuk keluarga atau desa.
Berikut 3 kasus fenomenal di Pakistan yang merebak dan diangkat media internasional.
honor killing
1. Kisah Tragis 'Mak Comblang' Pemersatu Cinta Terlarang
Ini kisah tragis seorang gadis Pakistan yang tewas dalam kondisi mengenaskan setelah menyatukan cinta dua insan. Ambreen, namanya, baru berusia 16 tahun. Ia masih duduk di kelas sembilan.
Suatu hari, ia diseret dari rumahnya, disuntik paksa dengan obat penenang, dicekik, diikat dan dimasukkan dalam van, lalu dibakar hidup-hidup.
Segala perlakuan yang tak manusiawi itu dialami Ambreen hanya karena membantu menyatukan cinta gadis tetangga dengan kekasihnya.
Belasan orang ditangkap atas kasus pembunuhan brutal dan barbar itu. Yang mengejutkan, salah satu tersangka adalah ibu korban, demikian informasi dari Kepolisian Abbottabad di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan.
Para pelaku tega melakukan pembunuhan itu atas dasar 'kehormatan' dan telah diperintahkan oleh dewan adat.
Menyusul insiden itu, polisi telah mencari dan mengamankan pasangan kawin lari yang dibantu korban. Sementara, mereka yang ditangkap akan disidangkan di pengadilan antiteroris.
Warga Pakistan mengecam keras pembunuhan tersebut, termasuk Perdana Menteri Nawaz Sharif.
Advertisement
2. Gara-gara Tolak Lamaran, Gadis Nahas Tewas Dibakar
Malang benar nasib Maria Abassi. Perempuan 18 tahun itu harus tewas terpanggang karena menolak lamaran pria.
Pada 1 Juli 2016, 4 orang pria menerobos masuk ke rumahnya. Salah seorang pelaku adalah pria yang ditolak lamaran oleh Maria.
Pelaku dan 3 orang temannya memukuli Maria, lalu menyiram dengan bensin dan membakarnya.
"Maria berada di rumah untuk menjaga adiknya yang berusia 5 tahun, sementara keluarganya pergi ke pemakaman di kota terdekat," kata pamannya, Rafaqat Abbasi.
Rafaqat mengatakan, keluarganya mendapat kabar Maria 'terbakar' dan mereka mengira gadis itu terjebak dalam kecelakaan seperti pipa bocor.
Saat kembali dari pemakaman, suasana memilukan dan histeris menyelimuti malam hari itu, ketika keluarga Maria tiba di rumah dan melihat hampir 85 persen tubuh putri mereka ditutupi luka bakar.
"Gadis malang itu terbaring di lantai, hampir seluruh tubuhnya ditutupi luka bakar," kata paman Maria.
Jasad Maria kemudian diangkat menggunakan kursi menuju jalan terdekat -- rumahnya tidak bisa diakses mobil -- sebelum akhirnya korban di angkut ambulans ke rumah sakit.
"Tidak ada jalan yang menuju langsung ke sini, kami harus mengangkutnya dengan kursi menuju jalan terdekat untuk mendapatkan ambulans," kata Rafaqat.
Dalam perjalanan menuju rumah sakit Pakistan Institute of Medical Sciences, yang berjarak 50 kilometer dari rumahnya, Maria menghembuskan nafas terakhir.
3. Kawin dengan Montir, Anak Perempuan Tewas Dibakar Ibu
Seorang perempuan muda Pakistan ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Ia tewas dibakar hidup-hidup.
Belakangan terkuak pelakunya adalah ibunya sendiri. Gara-garanya, Zeenat Rafiq, si korban, kabur dari rumah dan menikah dengan pria idamannya tanpa restu dari orangtua.
Tubuh Zeenat Rafiq diguyur oleh bensin dan dibakar oleh sang ibu bernama Perveen. Si ibu "durhaka" itu dilaporkan tidak merasa bersalah.
Polisi Lahore menangkap Perveen. Polisi saat ini sedang mencari kakak laki-laki korban yang diduga membantu pelaku. Pemuda itu dikabarkan kabur ke Dubai.
Di rumah tingkat dua mereka di kawasan miskin di selatan Lahore, keluarga korban bersikukuh, mereka tak bersalah.
"Setelah membunuh Zeenat, Perveen keluar ke jalan, membuka kerudungnya dan mulai menepuk dadanya, berteriak, 'Hai orang-orang! Aku telah membunuh anakku karena kelakuannya yang membuat nama baik kami tercoreng,'" kata Naseem, saudara perempuan Parveen.
"Ia pernah mengatakan tak sudi mengizinkan anak perempuannya menikahi etnis Pasthun."
Advertisement