Liputan6.com, Rio de Janeiro - Jumat malam yang meriah di Rio de Janeiro. Acara pembukaan Olimpiade 2016 yang digelar dengan anggaran 'irit' yang dipangkas semaksimal mungkin, berlangsung meriah dengan lampu, kembang api, pertunjukan akrobat seperti di sirkus, dan samba -- yang identik dengan gaya pesta Brasil.
Negeri Samba adalah negara Amerika Selatan pertama yang menjadi tuan rumah ajang olahraga bergengsi, olimpiade.
Baca Juga
Upacara pembukaan seakan mengisahkan sejarah Brasil pada dunia -- dari zaman perbudakan hingga era metropolitan -- juga resesi ekonomi yang terjadi belakangan, yang menguji gaya hidup rakyat yang ceria dan tahu bagaimana caranya bersenang-senang.
Advertisement
Seperti dikutip dari Washington Post, Sabtu (6/8/2016), upacara pembukaan yang digelar pada Jumat 5 Agustus 2016 di Stadion Maracana menampilkan tarian tradisional, sorot lampu warna-warni, rapper berusia 12 tahun.
Pertunjukan musik samba yang menjadi acara puncak pembukaan olimpiade diarahkan oleh sutradara City of God, Fernando Ferreira Meirelles.
Ada juga supermodel Gisele Bundchen yang tampil seksi dan memukau para penonton dengan gaun panjang berwarna emas karya perancang Brasil, Alexandre Herchcovitch.
"Ini adalah catwalk terpanjang, dengan penonton terbanyak dalam hidupku," kata Bundchen kepada People. Sang supermodel mengaku sedikit gugup.
Perempuan berusia 36 tahun itu sudah pensiun dari dunia model yang membesarkan namanya tahun lalu. Namun, ia rela kembali melenggang di atas catwalk. Demi negerinya. Ia ingin ambil bagian dalam acara maha penting yang digelar di Brasil.
Kemeriahan pesta pembukaan Olimpiade 2016 dilakukan di tengah kemelut yang melanda Brasil.
Presiden Dilma Rousseff diberhentikan sementara, menanti sidang pemakzulan atas dirinya, yang bisa saja digelar di tengah Olimpiade 2016.
Presiden sementara Michel Temer pun didaulat untuk meresmikan pembukaan Olimpiade 2016, setelah upacara yang berlangsung selama 3 jam. "Saya menyatakan bahwa Games of Rio, merayakan Olimpiade XXXI pada era modern, resmi dibuka," kata Temer. Kata-katanya itu langsung tenggelam oleh cemoohan sejumlah penonton.
Brasil sedang mengalami resesi terparah dalam beberapa dekade terakhir. Gaji para pegawai negeri belum dibayar selama beberapa bulan. Dan, meski tak ada sejarah ekstremisme di negara tersebut, sebanyak 88 ribu tentara dan polisi dikerahkan untuk berpatroli di Rio de Janeiro -- dua kali lipat dari jumlah aparat yang menjaga Olimpiade London empat tahun lalu.
Jutaan orang di seluruh Bumi akan menyaksikan ajang olahraga yang digelar di Brasil. Namun, tak semua orang senang.
Sekitar 3.000 orang ambil bagian dalam aksi demonstrasi, yang memprotes besarnya ongkos penyelenggaraan Olimpiade 2016 di luar stadion yang dipakai dalam acara pembukaan.
Sementara itu, legenda sepakbola Brasil, Pele tak bisa menghadiri acara pembukaan dengan alasan mengalami gangguan kesehatan.
Namun, dalam akun Twitternya, Pele menyampaikan dukungan. "Energi saya ada bersama Anda malam ini di Stadion Maracana. Tuhan memberkati Anda semua!!"
Apapun, kekuatan Brasil sebagai bangsa masih ada dan menarik: hutan hujan terbesar di Amazon, pantai Copacabana yang berpasir putih, warga Rio yang senang berada di luar rumah -- para gadis cantik yang meluncur dengan skateboard di jalanan aspal di sepanjang Ipanema, hingga para pria yang berbagi bir dingin sambil duduk mengeliingi meja plastik.
Cuacanya hangat. Brasil juga Rio de Janeiro bisa dinikmati dengan cara sederhana: cukup mengenakan celana pendek dan sandal jepit.
Cincin olimpiade bahkan disusun dari pepohonan hijau. Dalam pidatonya, preisden Komite Olimpiade Rio 2016 Carlos Nuzman mengucapkan selamat datang.
"Saya menyampaikan pada seluruh (penghuni) planet! Kami menyambut Anda di Rio, di kota olimpiade," kata dia.
"Kami sedang mengukir sejarah baru. Mimpi olimpiade kami kini menjadi kenyataan dengan luar biasa."