Liputan6.com, Rio de Janeiro - Karena kesal dengan kelakuan rombongan Menteri Olahraga India, panitia penyelenggara Olimpiade 2016 mengancam akan membatalkan akreditasi pejabat tersebut.
Panitia meminta agar orang-orang tanpa ijin yang ada dalam rombongan menteri itu agar menghentikan perilaku "agresif dan kasar" selama ini.
Dikutip dari Times of India pada Sabtu (13/8/2016), Sarah Peterson, salah seorang manajer kepanitiaan, menuliskan dalam sepucuk surat.
Advertisement
"Kami telah menerima sejumlah laporan bahwa menteri olah raga Anda mencoba memasuki daerah terlarang bersama-sama dengan orang-orang tanpa ijin," tulisnya.
Baca Juga
"Ketika para staf mencoba menjelaskan bahwa hal itu dilarang, mereka melaporkan bahwa orang-orang yang bersama dengan sang menteri malah menjadi agresif dan kasar. Bahkan kerap melewati staf kami."
Surat itu kemudian disampaikan kepada Duta Besar India, Rakesh Gupta.
Menteri Olah Raga Vijay Goel hadir di Rio untuk memberikan dukungan kepada kontingen India, sekaligus melakukan pemantauan persyaratan-persyaratan Games Village yang diminta India.
Petersen melanjutkan keluhannya, "Sebagaimana dimengerti, perilaku seperti ini tidak dapat diterima. Walaupun sudah mendapat beberapa peringatan sebelumnya, sepertinya hari ini kejadian yang sama berulang di Rio Olympic Arena dan Carioca Arena 3."
Menurut Petersen, akreditasi bagi sang menteri bisa dibatalkan karena alasan sembrono tersebut.
"Seandainya protokol kami mengetahui lagi ada perilaku seperti ini, akreditasi Menteri Olah Raga Anda akan dibatalkan dan hak-haknya di Olimpiade 2016 dicabut. Kami percaya Anda akan segera menyampaikan pesan ini."
Sementara itu, seperti dilaporkan dalam Washington Post, perolehan rendah jumlah medali menjadi sumber kekesalan di India yang berpenduduk 1,25 miliar orang.
Para analis mengajukan sejumlah alasan, misalnya karena bangsa India tergila-gila pada olah raga kriket, bukan cabang-cabang olah raga yang dipertandingkan dalam Olimpiade.
Dengan demikian, India tidak terlalu mengindahkan infrastruktur dan pelatihan untuk para atlet Olimpiade mereka.
Lalu, para orangtua lebih menekankan kepada prestasi akademik, bukan olah raga. Apalagi, lembaga-lembaga pengelola olah raga India bertaburan kasus korupsi.
Misalnya, International Olympic Committee (IOC) menangguhkan Indian Olympic Association karena memilih para petinggi asosiasi yang terlibat dalam dakwaan-dakwaan kriminal.
Dalam Olimpiade Sochi, 3 orang atlet India bahkan tidak diijinkan berlaga membawa nama negara, mengibarkan bendera, atau mengenakan simbol-simbol kebangsaan. Mereka bertanding sebagai atlet independen.