Heboh Skandal Penjiplakan Skripsi Presiden Meksiko

Pamor Pena Nieto menurun setelah dirinya terlibat dalam skandal The Casa Blanca, akuisisi sebuah rumah mewah dari kontraktor pemerintah.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 22 Agu 2016, 13:48 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2016, 13:48 WIB
Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto (Foto: Reuters).
Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto (Foto: Reuters).

Liputan6.com, Meksiko City - Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto, dikabarkan menjiplak hampir sepertiga dari skripsi yang meluluskannya sebagai sarjana hukum pada 1991 silam. Hal ini terungkap melalui laporan seorang jurnalis investigasi terkemuka negara itu.

"Dari 682 paragraf yang terdiri dari 200 halaman skripsi berjudul "Mexican Presidentialism and Alvaro Obregon" itu, 197 atau 28,9 persennya adalah jiplakan," tulis laporan itu seperti dikutip dari Reuters, Senin (22/8/2016).

Sementara itu dalam sebuah pernyataan, juru bicara pemerintah, Eduardo Sanchez, mengecilkan tuduhan plagiarisme dan menyebutnya sebagai "kesalahan gaya". Ia menambahkan bahwa Pena Nieto memenuhi semua persyaratan yang dibutuhkan untuk lulus sebagai pengacara dari Panamerican University.

Pena Nieto belum angkat bicara terkait laporan ini.

Skandal yang melambungkan nama Pena Nieto bukan kali ini saja menghampiri presiden yang mulai berkuasa sejak Desember 2012 lalu. Sebelumnya, seorang wartawan bernama Carmen Aristegui mengunggah sebuah artikel yang disertai video terkait akuisisi sebuah rumah mewah senilai US$ 7 juta atau setara dengan Rp 91 miliar pada 2014 oleh istri Pena Nieto, Angelica Rivera.

Angelica yang merupakan mantan aktris itu disebut membeli rumah mewah dari kontraktor utama pemerintah, Grupo Higa.

Meski marah atas tudingan yang diarahkan padanya dan sang istri, pada Juli lalu sang presiden telah meminta maaf kepada publik atas peristiwa yang dikenal dengan julukan "The Casa Blanca Scandal" itu.

Pada 2015, Aritegui dilaporkan dipecat dari tempatnya bekerja, MVS Radio. Ia menduga pemberhentiannya itu sarat dengan motif politik.

Skandal Casa Blanca merupakan pukulan besar bagi Pena Nieto. Dalam jajak pendapat baru-baru ini, ia mencapai posisi terendah sepanjang jabatan publiknya di mana publik menilai ia dan Partai Revolusi Institusional (PRI) yang menyokongnya gagal membasmi kejahatan dan korupsi yang merajalela.

Dalam kesempatan itu, ia menegaskan dirinya tidak melanggar hukum. Pena Nieto bahkan berjanji melipatgandakan upaya untuk memerangi korupsi.

Terkait dengan kasus plagiat, belum lama ini publik dihebohkan dengan penjiplakan yang dilakukan calon ibu negara Amerika Serikat, Melania Trump. Istri dari taipan properti, Donald Trump, itu disebut menyontek pidato Michelle Obama.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya