Liputan6.com, Moskow - Tempat ini merupakan simbol kekuatan besar Rusia -- sebuah istana kekaisaran yang dipimpin oleh seorang penguasa komunis dan masih berdiri tegak hingga saat ini, Kremlin.
Setelah terkubur sekian lama, para arkeolog akhirnya berhasil menemukan beberapa petunjuk tentang masa lalu Kremlin, yang Soviet (Rusia sekarang) coba untuk hapuskan.
Advertisement
Baca Juga
Tersembunyi di bawah fondasi sekolah militer yang didirikan di dalam lingkungan kompleks Kremlin pada 1932, para pemburu sejarah itu menemukan biara berasal dari tahun 635 dan tembikar dari 100 SM.
Seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (26/8/2016) penggalian dilakukan di ruang bawah tanah bangunan yang dikenal dengan sebutan 14th Corpus, menemukan batu fondasi asli bangunan Cathedral of the Miracle of Archangel Michael.
Batu fondasi tersebut membentuk bagian dari Biara Chudov yang dulunya berdiri di atas lokasi tersebut, sebelum diruntuhkan oleh pemerintah.
Penghancuran biara tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Joseph Stalin untuk 'membersihkan' kekaisaran masa lalu Kremlin.
Sebagai gantinya, kini sebuah bangunan modern baru dibangun dan digunakan sebagai gedung administrasi pemerintah Rusia di lokasi tersebut.
Tidak hanya menemukan batu fondasi, arkeolog juga menemukan beberapa benda peninggalan abad ke-14 seperti batu makam dan kunci logam -- digunakan oleh penduduk asli di perbukitan Kremlin pada abad 12.
Selain itu para arkeolog juga menemukan salib perak, gelang kaca, dan sebagian sisa jasad manusia yang dikuburkan di bawah katedral pada abad 16.
Penggalian peninggalan masa lalu Kremlin tersebut dipimpin oleh para pemburu sejarah dari Institute of Archaeology of the Russian Academy of Sciences.
"Para arkeolog juga menemukan keramik yang diduga berasal dari era 100 SM, milik populasi Finns yang menghuni daerah di sekitar Sungai Moskow," kata pernyataan yang dirilis oleh institut tersebut.
Mereka juga menemukan lapisan tanah yang mengandung sisa-sisa permukiman asli orang Slavia, di bagian timur bukit Kremlin.
Pernyataan dari institut arkeolog itu juga menyatakan bahwa, kehidupan paling kuno Moskow diwakilkan dengan adanya pagar beralur yang membatasi pelataran kota, serta lubang persegi yang digali sedalam 1,5 hingga 2 meter di dalam tanah.
"Ini adalah ruangan bawah tanah rumah-rumah besar yang digunkan untuk menyimpan persediaan. Jenis ruangan ini biasanya dibangun di sekitar Dnepre, kemudian menyebar ke kota bagian utara Vladimir, Sudzal, dan belakangan ke Moskow," ujar arkeolog dari institut tersebut.
"6 ruangan bawah tanah serupa ditemukan selama penggalian yang diduga berasal dari Abad ke-12 hingga 13. Penemuan tersebut merupakan bukti dari pembangunan intensif di sekitar area Kremlin yang diduga dibuat sekitar Abad ke-12," tambah dia.
Dari hasil penggalian, arkeolog menemukan beberapa benda dari zaman itu seperti perhiasan, pisau, kunci, gembok, jarum tulis, dan penjepit buku.
Setelah diuji menggunakan Carbon Dating -- metodologi penelitian menggunakan radio karbon -- peninggalan tersebut diketahui berasal dari 1215 hingga 1280 M.
Tidak hanya itu, para pemburu sejarah itu juga menemukan cetakan batu unik berbentuk huruf bertuliskan RIYAN.
Para arkeolog percaya cetakan tersebut digunakan oleh tukang emas atau pengrajin lainnya.
Sekitar tahun 1365 Biara Chudov didirikan di bagian timur Kremlin oleh Saint Alexus, seorang uskup metropolitan Rusia.
Sementara itu Katedral Miracle of Archangel Michael yang dibangun sebagai bagian dari biara, telah direnovasi sebanyak dua kali pada 1438 dan 1501-1503.
Namun, bangunan ibadah itu kemudian dihancurkan pada 1932, ketika 14th Corpus didirikan menjadi asrama baru sekolah militer Rusia.
Saat bangunan tersebut diruntuhkan, arkeolog melakukan penggalian tepat di ruang bawah tanah bangunan itu.
Lokasi tersebut menyembunyikan area seluas 500 meter kubik. Namun, beberapa fondasi kuno ruangan tersebut masih terkubur di bawah lantai betonnya.
"Peninggalan paling kuno, bersamaan dengan lokasi penguburan, tersimpan dengan baik. Tepat di bawah lantai beton ruang bawah tanah yang berasal dari 1930-an itu, 'terbaring' strata budaya dari Abad ke-12 hingga ke-14," kata seorang pejabat institut.
Penggalian itu juga menemukan bagian dari pemakaman biara yang terletak di luar katedral. Mereka setidaknya menemukan 100 makam yang berasal dari Abad ke-15 dan 17.
Beberapa dari kuburan ditemukan dalam bentuk sarkofagus, yang terbuat dari batu putih dengan tempat kepala berbentuk setengah lingkaran.
Hal ini, menurut arkeolog, diduga merupakan kuburan istimewa untuk bangsawan dan kasta tertinggi aristokrasi Boyar.
"Sayangnya, kuburan itu sekarang sudah tidak lagi memiliki batu nisan atau pun prasasti, sehingga tidak bisa diidentifikasi siapa yang berbaring di dalam makam itu," kata pihak berwenang menjelaskan.
"Satu-satunya prasasti yang ditemukan berada di fondasi salah satu tiang bangunan yang dibuat pada 1932. Walaupun begitu prasasti batu itu menunjuk pada tempat peristirahatan terakhir di Biara Chudov, milik Vassily Glebovich Saltykov, yang tewas di tanah Jerman dekat Paida," jelas dia.
Menurut keterangan pihak institusi itu, benteng Paida diserang oleh pasukan Rusia pada 1573. Penyerbuan tersebut merupakan operasi militer yang menewaskan Maliuta Skuratov.
"Penyerangan benteng tersebut merupakan salah satu peristiwa paling terkenal pada zaman Perang Livonian," ujar dia.
Selain itu, arkeolog juga menemukan lapisan jelaga dan benda-benda terbakar yang diduga berasal dari pertengahan Abad ke-13.
Mereka juga menduga sisa-sisa bangunan itu dihancurkan saat penjarahan Moskow oleh Batu-Khan.
Moskow pada saat itu -- musim dingin 1237-1238 -- dibumihanguskan oleh pemimpin Mogul yang merupakan cucu dari Genghis Khan dan pendiri Golden Horde.
Para arkeolog dari Institut Arkeologi itu berharap dapat melakukan penelitian lebih lanjut terhadap situs temuan mereka.
Mereka juga berharap dapat meletakkan benda-benda tersebut di dalam museum.
Sementara itu, Presiden Rusia, Vladamir Putin, bahkan telah menyarankan pembangunan kembali Biara Chudov.