Tak Ada Tandu, Anak Ini Meninggal di Gendongan Sang Ayah

Peristiwa itu terjadi ketika ketika anak Sunil, Ansh (11 tahun), harus dipindahkan dari departemen satu ke departemen lain di rumah sakit.

oleh Citra Dewi diperbarui 01 Sep 2016, 09:15 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2016, 09:15 WIB
Sunil Kumar, harus kehilangan anak laki-laki yang berada di gendongannya.
Sunil Kumar, harus kehilangan anak laki-laki yang berada di gendongannya (Hindustan Times)

Liputan6.com, Kanpur - Minggu lalu, seorang pria India, yang secara ekonomi berkekurangan, menggendong jasad istrinya sejauh 12 kilometer. Hal tersebut dilakukannya setelah rumah sakit tempat sang istri meninggal diduga tak memberikan ambulans untuk memulangkan jasad tersebut. Namun, pihak rumah sakit membantah tuduhan itu.

Kasus serupa kembali terjadi di India. Kali ini seorang ayah, Sunil Lumar, harus kehilangan anak laki-laki yang berada di gendongannya.

Peristiwa itu terjadi ketika ketika anak Sunil, Ansh (11 tahun), harus dipindahkan dari departemen satu ke departemen lain di rumah sakit. Karena tak tandu, Sunil terpaksa menggendong anaknya.

"Aku harus segera membawa anakku ke departemen pediatri di Rumah Sakit Lala Lajpat Rai (LLR) di Kanpur dengan memikulnya dipundak karena tak ada tandu. Sesampainya di sana, dokter mengatakan bahwa ia telah meninggal," ujar Sunil seperti dikutip dari The Times of India, Kamis (1/9/2016).

Sejumlah foto yang memperlihatkan saat Sunil menggendong anaknya menjadi viral sejak Selasa, 30 Agustus 2016. Hal itu mendorong Komisi Perlindungan Hak Anak Uttar Pradesh (UPSCPCR) dan pemerintah distrik meminta dilakukan penyelidikan.

Akibat peristiwa itu, kepala pengawas medis dari rumah sakit tempat Ansh meninggal telah ditangguhkan.

Sebelum kejadian tragis itu terjadi, Sunil sempat membawa anaknya ke klinik lokal pada Kamis, 25 Agustus 2016. Namun, setelah mendapat suntikan kondisi Ansh makin memburuk.

Dana Majhi (kiri), menggendong jenazah istrinya dan berjalan hingga 12 km menuju desa untuk dikremasi. Dana Majhi, didampingi putrinya yang terus menangis sepanjang jalan. Foto : indianexpress.

"Mulutnya mulai berbusa...Aku diminta dokter untuk segera membawa Ansh ke Rumah Sakit LLR. Ketika sampai di bangsal darurat, aku diberitahu untuk membawanya ke departemen pediatri," ujar Sunil.

"Aku bergegas ke departemen pediatri dengan menggendong anakku karena tak ada tandu, namun ia dinyatakan meninggal di sana."

"Dokter dari rumah sakit swasta mengatakan kepadaku, jika aku membawa anakku 10 menit lebih awal, mungkin ia bisa diselamatkan," imbuhnya.

Sebelum ke Rumah Sakit LLR, Sunil sebenarnya telah membawa Ansh ke rumah sakit Mariyampur. Namun menurut keterangannya, pasien di sana sangat ramai sehingga ia memutuskan untuk membawa anaknya ke rumah sakit lain.

"Kami telah membentuk komite dengan anggota tiga orang dokter untuk menyelidiki kasus tersebut. Mereka telah diminta untuk menyampaikan laporan dalam waktu tiga hari," ujar Kepala GSVM Medical College yang mengelola Rumah Sakit LLR, Naveen Kumar.

"Hakim Distrik Kanpur tekah diminta untuk menyelidiki kasus ini dan memberikan laporan sesegera mungkin," imbuhnya.

Komite beranggotakan dua orang yang dibentuk oleh Hakim Distrik Kaushal Raj Sharma memulai penyelidikan pada Selasa.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya