Liputan6.com, New York - Chelsea adalah salah satu distrik paling modis di Manhattan, New York. Deretan bar dan restorannya selalu penuh pada akhir pekan. Di sanalah, pada Sabtu 17 September 2016 pukul 20.30, seseorang meledakkan bom.
Gubernur New York, Andrew Cuomo dengan tegas mengatakan, itu adalah aksi terorisme.
"Sebuah bom meledak di New York, itu jelas aksi terorisme," kata dia di dekat lokasi kejadian, seperti dikutip dari BBC, Minggu (18/9/2016).
Meski demikian, ia menyebut, tidak ditemukan indikasi aksi tersebut terkait dengan kelompok teror internasional, misalnya ISIS.
Insiden tersebut menyebabkan kerusakan yang signifikan di area sekitar titik ledakan. Sebanyak 29 orang juga terluka akibatnya. "Kita beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian itu," tambah Cuomo.
Aparat masih berusaha menemukan pelaku pemboman tersebut. "Siapa pun yang menempatkan bom-bom itu, kita akan menemukan mereka," kata dia.
Ledakan bom terjadi di 131 West 23rd Street, antara Sixth dan Seventh Avenue. Bahan peledak ditempatkan di dalam tempat sampah -- atau versi lain menyebut, di dalam wadah penyimpanan peralatan konstruksi.
Perangkat kedua adalah panci presto yang tersambung pada kabel dan telepon genggam, yang ditemukan empat blok dari titik ledakan di Distrik Chelsea. Objek mencurigakan tersebut telah diamankan dan dipindahkan dari lokasi temuan.
Soal bom, Gubernur Cuomo mengatakan, kedua bahan peledak di New York sekilas memiliki desain serupa dengan bom pipa yang sebelumnya diledakkan di rute lomba lari amal di New Jersey, namun cara kerjanya berbeda.
Meski insiden yang memicu panik dan trauma kembali terjadi, Gubernur Cuomo mengatakan, pelaku dan ancaman yang disebarnya tak akan mengganggu kehidupan New York.
"Kebebasan, demokrasi, kita tak akan membiarkan mereka merampasnya dari kita," tambah dia. "Mereka ingin menyebar teror. Mereka ingin Anda takut pergi ke New York. Kita tak akan membiarkannya."
Cuomo menambahkan, sejauh ini tak ada alasan bagi warga Big Apple untuk mengkhawatirkan potensi ancaman teror selanjutnya.
Insiden terjadi saat para pemimpin dunia berdatangan ke New York untuk bersiap menghadiri Sidang Umum PBB, juga hanya selang beberapa hari setelah peringatan 15 tahun Teror 9/11. Â
Sebelumnya, Wali kota New York, Bill de Blasio mengatakan, berdasarkan indikasi awal, ledakan dilakukan secara 'sengaja'.
Namun, dia menambahkan, "Tak ada ancaman yang spesifik dan kredibel terhadap Kota New York dari organisasi teror mana pun."
De Blasio juga mengaku yakin, insiden di kotanya tak memiliki kaitan spesifik dengan insiden di New Jersey, di mana ledakan terjadi di tempat sampah di rute acara lari amal Marine Corps.
Kabar terakhir menyebut, polisi telah mendapatkan sejumlah rekaman video di sekitar lokasi kejadian, untuk menemukan petunjuk siapa yang bertanggung jawab atas insiden bom di New York.
Gubernur Cuomo: Ledakan Bom di New York adalah Aksi Terorisme
Sejauh ini belum ditemukan indikasi keterkaitan bom New York dengan teroris internasional.
diperbarui 19 Sep 2016, 08:00 WIBDiterbitkan 19 Sep 2016, 08:00 WIB
Dinas Pemadam Kebakaran New York di sekitar tempat kejadian ledakan kawasan Chelsea. (Sumber Reuters)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ahok Jelaskan Alasan Anies Tak Hadiri Kampanye Akbar Pramono-Rano
Kementerian PU Siapkan Rp 19,5 Triliun untuk Revitalisasi Sekolah dan Madrasah pada 2025
Pertamina Eco RunFest 2024: Jadwal, Rute, dan Info Penting Lainnya yang Wajib Diketahui
Cawagub Jakarta Suswono Bakal Nyoblos di Kota Bogor
Menakar Peluang Investasi Reksa Dana Perusahaan Berkinerja ESG
7 Potret Rumah Mewah Baru Melody Prima, Kolam Renang Jadi Spot Favorit
Berutang dengan Jaminan Barang, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?
Jelang Pencoblosan, Pramono Minta Aparat Penegak Hukum hingga KPUD Adil di Pilkada Jakarta 2024
Apa Arti Yuwana: Makna Mendalam dan Penerapannya dalam Kehidupan
Tanda-tanda Dispraksia, Mengapa Anak Sulit Mengelola Gerak Tubuh?
6 Cara Alami iIni Mudah dan Praktis untuk Atasi Kantung Mata yang Membandel
Suzuki Jimny White Rhino Gebrak GJAW 2024, Harga Rp 400 Jutaan