Liputan6.com, Praha - Sebuah tim ekspedisi menemukan gua bawah air terdalam di dunia yang terletak di Republik Ceko, Hranicka Propast.
Lubang besar itu memiliki kedalaman 404 meter, 12 meter lebih dalam dari Pozzo del Merro di Italia yang sebelumnya memegang rekor gua terdalam.
Penyelam asal Polandia, Krzysztof Starnawski, pertama kali mengeksplorasi Hranicka Propast pada 1999. Jenis formasi batu kapur yang ditemukannya membuatnya yakin bahwa gua tersebut memiliki kedalaman lebih jauh dari penyelaman yang telah ia lakukan.
Advertisement
Atas penemuannya itu, Starnawski memimpin ekspedisi gua gabungan antara Ceko-Polandia selama dua tahun, yang didukung dengan hibah National Geographic dan melibatkan banyak penyelam untuk mengumpulkan lebih banyak data.
Dikutip dari Live Science, Selasa (4/10/2016), lubang dalam dari batu kapur tersebut baru-baru ini diukur dengan menggunakan bantuan remotely operated underwater vehicle (ROV) untuk menentukan kedalaman gua.
Dalam penyelaman pada 2014, Starnawski mencapai kedalaman 200 meter, yang ia yakini sebagai dasar dari gua bawah air tersebut.
Namun, ia menemukan bukaan kecil yang membimbingnya menuju terowongan vertikal lain dengan panjang melebihi probe yang Starnawski gunakan untuk mengukur kedalaman gua. Garis kedalaman gua berhenti pada 384 meter, hanya selisih sedikit dari Pozzo del Merro yang memiliki kedalaman 392 meter.
"Ia merupakan penyelam gua-dalam, jadi ia giat untuk menjelajahi bagian terdalam dari sistem," ujar seorang anggota ekspedisi dan pembuat film petualangan, Marcin Jamkowski, kepada Live Science.
Proses Penemuan Gua Bawah Air Terdalam
Ketika kembali ke gua tersebut tahun lalu, Starnawski menemukan bahwa celah sempit telah melebar, dan ia mampu menyelip melalui kedalaman 265 meter.
Starnawski pun melepaskan probe lain. Kali ini probe tersebut dapat mengenai kedalaman permukaan pada 370 meter.
Sebuah penyelaman pada 27 September lalu akhirnya menentukan ukuran asli gua yang memecahkan rekor sebagai gua terdalam. Tim ekspedisi harus menggunakan teknologi ROV untuk mencapai dasar gua, karena seorang penyelam hanya dapat mencapai kedalaman 400 meter.
"Ada penyelaman semacam itu yang dilakukan oleh industri minyak hingga kedalaman tersebut, namun biasanya hanya bertahan sebulan, dari permukaan ke permukaan," jelas Jamkowksi.
"Ini tak bisa dilakukan dalam gua seperti ini, jadi pilihan yang tepat untuk mengirim robot di mana orang tak bisa menjangkaunya," imbuh dia.
Ketika tim tersebut mengeksplorasi kedalaman gua, mereka menemukan pohon yang terjatuh, batang, dan ranting-ranting dari dasar, dan menduga bahwa gua tersebut telah berubah bentuknya.
Menurut Jamkowksi, bentuk celah saat ini tak akan memungkinkan reruntuhan alami jatuh dari pintu masuk gua. Mereka juga menemukan bahwa gua tersebut secara mengejutkan berukuran besar, dan tampak mengikuti bentuk batu natural atau garis patahan.
Tim tersebut berencana melakukan eksplorasi dan penelitian gua lebih jauh.
Simak juga video berikut ini:
Advertisement