Liputan6.com, Berlin - Sebuah museum di Berlin memajang model skala bungker tempat Hitler menghabiskan hari-hari terakhir hidupnya di penghujung Perang Dunia II. Bahkan ada replika ruang kantor tempat Fuhrer melakukan bunuh diri.
Model itu dipamerkan dalam bangunan bekas perlindungan dari serangan udara yang berjarak sekitar 1,6 kilometer dari tempat persembunyian bawah tanah sesungguhnya. Kompleks bungker itu sendiri sekarang telah dimusnahkan.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari Daily Mail, Jumat (28/10/2016), kurator yang bernama Wieland Giebel mengatakan bahwa model itu hanya bisa disaksikan sebagai wisata dengan dipandu petugas khusus.
Aslinya, bangunan perlindungan itu dirancang untuk menampung 3.500 orang, walaupun dijejali hingga 12.000 orang pada akhir Perang Dunia II.
Selain model bungker, museum itu juga mereka ulang ruang baca pribadi Hitler tempat ia melakukan bunuh diri pada 1945.
Di dalam replika, ada sofa tempat ditemukannya jasad Hitler bersama dengan jasad Eva Braun, perempuan yang dinikahinya pada saat-saat terakhir jelang ajal.
Kemudian ada lukisan Fredrick Agung dari Prussia, pahlawan kebanggaan Hitler, tergantung di dinding.
Mengundang Kecaman
Namun demikian, museum itu mengundang kecaman dari berbagai pihak. Sejumlah pihak menyebut model itu sebagai selera rendahan.
Museum Topography of Terror yang mencatat kejahatan Nazi, melontarkan kritik terhadap reproduksi tersebut. Dua museum itu saling berdekatan.
Namun, Giebel bersikeras bahwa Bungker Kisah Berlin bukan sedang menggelar "pertunjukan Hitler".
Bungker itu dibangun pada 1944 dan dirancang sebagai perlindungan dari serangan udara bagi Hitler dalam Perang Dunia II.
Hitler pindah ke persembunyian bawah tanah itu pada Januari 1945 bersama dengan sebagian besar orang kepercayaannya dan juga kekasihnya, Eva Braun.
Bungker itu kemudian menjadi markas kampanye militer gagal oleh rezim tersebut. Ketika pasukan Sekutu mendekat, bungker itu menjadi tempat pernikahan Hitler (56) dan Braun (33), pada 29 April 1945.
Setelah itu, ia menyebutkan wasiat dan pernyataan terakhirnya. Keesokan harinya, pada 30 April 1945, pasangan itu melakukan bunuh diri.
Pada 8 Mei 1945, Berlin menyerah. Pasukan Sekutu merayakan itu sebagai kemenangan di Eropa.
Beberapa minggu kemudian, seorang juru foto mendapatkan izin masuk ke bungker dan mengambil serangkaian gambar-gambar mengerikan.
Tampak foto-foto sobek bergantungan di dinding, sejumlah perabot yang rusak parah berserakan di ruangan, dan sebuah sofa hangus berlumuran darah di dekat sebuah meja tulis.
Di beberapa ruang lain, beberapa topi pasukan SS tampak berserakan di lantai.
Advertisement