Liputan6.com, Tokyo - Jangan anggap remeh gas yang keluar ketika seseorang yang buang angin (kentut). Dalam beberapa kajian, gas yang berasal dari tinja sapi dan hewan ternak lainnya bisa menjadi alternatif bahan bakar gas. Jadi, memang rentan terbakar.
Begitulah yang terjadi di suatu rumah sakit di Tokyo, Jepang, beberapa bulan lalu. Dikutip dari The Star pada Selasa (1/11/2016), terjadi kebakaran di ruang bedah Tokyo Medical University Hospital di Shinjuku Ward.
Advertisement
Baca Juga
Saat pembedahan tanggal 15 April 2016, seorang pasien wanita berusia 30-an sedang menjalani pembedahan yang memerlukan penggunaan sinar laser ke arah serviks (kepala rahim).
Mendadak, muncul kobaran api. Diduga, laser yang mengarah ke bagian bawah tubuh pasien telah memantik gas buangan yang dikeluarkan oleh pasien.
Kebakaran itu membakar sebagian besar tubuh pasien, terutama pinggang dan dua kakinya, demikian menurut laporan media.
Komisi pakar rumah sakit yang memeriksa kasus tersebut menyebutkan dalam laporan terbitan 28 Oktober lalu, bahwa tidak ada zat rentan api (flamable) yang ada dalam ruang bedah pada saat kejadian.
Dalam laporan juga disebutkan bahwa perangkat bedah berfungsi secara normal.
Laporan itu kemudian melanjutkan demikian, "Ketika gas dalam dari tubuh pasien berhembus ke ruang operasi, gas itu dipercik oleh radiasi laser dan kebakaran merambat hingga akhirnya menjilat gaun dan menyebarkan api."
Perkelahian Karena Kentut
Ini bukan satu-satunya kejadian diakibatkan buangan gas manusia. Bukan hanya senjata laras panjang yang dapat mengundang kisruh dalam sebuah bar. Pada bulan Juni 2016, kerusuhan dalam sebuah bar di Key West, negara bagian Florida, diduga disebabkan oleh urusan kentut.
Menurut laporan polisi, suatu perkelahian berlangsung antara dua pasangan pengunjung Sloppy Joe, salah satu bar paling terkemuka di Key West.
Menurut polisi, seorang yang terlibat dalam perkelahian, "pertikaiannya terkait dengan seseorang yang kentut." Pria itu sempat dibawa ke rumah sakit karena tulang bahunya bergeser dalam perkelahian."
Richard McBride (53) dan kekasihnya, Sandra Stoner (55), mengaku terlibat dalam perkelahian fisik setelah muncul argumentasi "seputar urusan kentut," demikian ditulis dalam laporan petugas kepolisian bernama Igor Kasyanenko.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)