Indonesia Didesak Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Myanmar

Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara sudah seharusnya berkontribusi lebih besar terhadap masalah Rohingya.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 24 Nov 2016, 17:59 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2016, 17:59 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa warga Indonesia dari kelompok masyarakat berbeda naik pitam atas ulah Myanmar. Negara tersebut dituduh melakukan kejahatan kemanusian terhadap etnis Muslim Rohingya.

Menurut Kelompok Parade Bhineka, Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara sudah seharusnya berkontribusi lebih besar lagi agar dalam membantu menangani masalah Rohingya.

Banyak cara yang dapat dipakai Indonesia. Termasuk di antara melalui mekanisme yang ada di ASEAN serta PBB.

"Melalu ASEAN dan PBB Indonesia agar pro-aktif mengupayakan solusi danai dan keadilan bagi etnis Rohingya di Myanmar," sebut Koordinator Parade Bhineka, Raja Juli Anthony di Jakarta, Kamis (24/11/2016).

Namun, jika desakan dari Indonesia masih tidak didengar, harus ada tindakan lebih tegas. Seperti memutus hubungan diplomatik.

"Langkah pemutusan hubungan diplomatik dengan rezim Myanmar dilakukan jika terbukti melakukan kejahatan kemanusian," katanya.

Desakan serupa juga disampaikan Kelompok Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam. Melalui Ketua Umumnya Nizar Ahmad Saputra pemutusan hubungan saja belum cukup untuk menegur Myanmar.

Langkah lebih keras dan tegas musti diambil Indonesia. Hal ini dilakukan agar kejadian serupa tak terulang di masa mendatang.

"Kami mendesak Indonesia memutus hubungan dengan Myanmar dan mengusir kedutaan Myanmar," tegas Nizar.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya