Liputan6.com, Tel Aviv - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut Hamas sebagai "monster" karena telah mengadakan upacara penyerahan jenazah empat sandera yang dipulangkan ke Israel pada Kamis (20/2/2025).
Hamas mengatakan bahwa tiga sandera, termasuk dua anak kecil, tewas dalam serangan udara Israel, sebuah klaim yang belum dikonfirmasi oleh Israel.
Advertisement
Baca Juga
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ikut mengecam apa yang disebutnya sebagai penyelenggaraan yang "menjijikkan dan kejam".
Advertisement
PBB juga menyebut apa yang dilakukan Hamas bertentangan dengan hukum internasional dan menyerukan agar penyerahan jenazah di masa mendatang dilakukan secara tertutup, dikutip dari laman France24, Jumat (21/2).
Ini adalah penyerahan pertama sandera yang tewas di bawah gencatan senjata.
Upacara pengembalian jenazah Shiri, Kfir, dan Ariel Bibas, bersama sandera keempat, Oded Lifshitz, berlangsung di kota Khan Younis di Gaza selatan.
Menjelang penyerahan, Hamas dan anggota kelompok bersenjata Palestina lainnya memajang empat peti mati hitam di atas panggung.
Setiap peti mati memuat foto kecil jenazah, sementara rudal tiruan di dekatnya memuat pesan: "Mereka terbunuh oleh bom AS," merujuk pada pemasok militer utama Israel.
Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya dan sayap bersenjatanya "melakukan segala daya mereka untuk melindungi para tahanan (sandera) dan menyelamatkan nyawa mereka.