Dianggap Menghina Raja Baru Thailand, Seorang Pria Ditahan

Jatupat didakwa dengan pasal 112 setelah ia menyebarkan link yang memuat profil raja baru Thailand dalam bahasa setempat di Facebook.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 04 Des 2016, 08:07 WIB
Diterbitkan 04 Des 2016, 08:07 WIB
20161201- Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn Resmi Jadi Raja Thailand-Reuters
Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn memberikan pidato saat acara suksesi raja baru Thailand, Kamis (1/12). Sang putra mahkota kini layak disebut Raja Vajiralongkorn, raja ke-10 dari dinasti Chakri. (REUTERS)

Liputan6.com, Bangkok - Pihak kepolisian Thailand menangkap seorang aktivis anti-juta. Ia dituduh memfitnah monarki. Penangkapan ini menjadi kasus lese-majeste pertama di bahwa raja baru Thailand, Maha Vajiralongkorn.

Kolonel Polisi Jaturon Trakulpan, pejabat kepolisian di Provinsi Chaiyaphum menjelaskan bahwa Jatupat Boonpattararaksa, seorang aktivis yang terlibat dalam sejumlah aksi protes anti-junta ditangkap dan didakwa dengan pasal 112 KUHP Thailand, yakni penghinaan terhadap kerajaan.

"Kami menangkapnya di sebuah kuil," kata Jaturon seperti dilansir Reuters, Minggu (4/12/2016).

Junta Thailand telah menindak pengkritik monarki sejak mereka mengambil alih kekuasaan melalui sebuah kudeta pada Mei 2014 lalu. iLaw, sebuah kelompok yang berbasis di Bangkok mengatakan kasus tersebut meningkat sejak kematian Raja Bhumibol Adulyadej.

Pasal 112 atau dikenal dengan hukum lese-majeste menyebutkan, siapa pun yang "mencemarkan nama baik, menghina atau mengancam raja, ratu, pewaris takhta atau wali raja" akan dihukum hingga 15 tahun penjara.

Sementara itu kuasa hukum Jatupat, Anon Chawalawan mengatakan dalam cuitannya di Twitter bahwa pria itu didakwa dengan pasal penghinaan terhadap monarki setelah berbagi link yang memuat profil raja baru dalam bahasa Thailand di Facebook. Anon mengatakan ini adalah kasus pertama di bawah raja baru.

"Link tersebut disebar oleh banyak orang. Kami bertanya-tanya mengapa hanya dia yang ditahan. Mungkin karena dia memiliki riwayat terlibat dalam sejumlah protes anti-junta," kata Anon.

Kelompok pengamat HAM dan beberapa diplomat Barat telah mengecam penggunaan pasal lese-majeste yang melindungi monarki Thailand dari kritik. Keberadaan hukum ini membuat kalangan media dan rakyat menghindari diskusi tentang monarki dan peran keluarga kerajaan.

Rakyat jelata hanya mengetahui sedikit informasi tentang raja baru mereka dan bagaimana kehidupannya sehari-hari.

Dalam beberapa tahun terakhir Raja Maha Vajiralongkorn telah berusaha meningkatkan profilnya. Itu merupakan langkah penting mengingat raja secara tradisional dilihat sebagai kekuatan penuntun dalam politik Thailand yang sangat terpolarisasi.

Raja Maha Vajiralongkorn secara resmi naik takhta pada hari Kamis lalu setelah kematian ayahnya, Raja Bhumibol Adulyadej. Bhumibol yang tercatat sebagai raja terlama di dunia wafat di usia 88 tahun pada Oktober lalu.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya