Liputan6.com, New York - Selain berstatus Presiden ke-45 Amerika Serikat terpilih, Donal Trump punya predikat baru. Miliarder nyentrik itu dinobatkan sebagai Person of the Year 2016 versi Majalah Time.
Donald Trump pun tampil di sampul media terkemuka itu. Ia duduk di kursi berangka kayu yang terlihat berwarna kecoklatan, posisi duduknya miring, dengan sorot mata tajam yang menghadap ke arah lensa kamera.
Selain namanya, kalimat 'President of the Divided States of America' juga terpajang di sampul majalah yang berlatar gelap.
Advertisement
Donald Trump girang bukan kepalang menanggapi keputusan Time. Ia mengaku sangat terhormat.
"Ini berarti banyak, khususnya bagi aku yang tumbuh besar membaca Majalah Time. Anda tahu, ini adalah majalah yang penting dan aku sangat beruntung bisa tampil di sampulnya beberapa kali tahun ini," kata Donald Trump kepada NBC.
Meski demikian, Trump menolak sebutan sebagai Presiden Amerika yang 'Terbelah' di sampul tersebut. "Ada banyak perbedaan. Namun, kita akan merekatkannya kembali."
Dalam wawancara dengan Time, Trump mengaku ingin dikenang sebagai pemimpin yang sukses mengalahkan ISIS dan menciptakan iklim bisnis yang baik di AS.
Dan meski bersikukuh tetap membangun tembok di perbatasan dengan Meksiko, Trump mengatakan, hal itu penting dilakukan untuk memperkuat penjagaan tapal batas AS.
"Kita juga akan membolehkan orang-orang melewati perbatasan, karena kita membutuhkan pekerja," kata dia.
Namun, belakangan, foto sampul pengganti Presiden Barack Obama itu dipermasalahkan.
Sejumlah pengguna internet melayangkan tuduhan bahwa kepala Trump, yang tepat di bawah huruf M -- dalam tulisan 'Time' disengaja. Yang membuat sang presiden terpilih seakan-akan punya tanduk.
"Sampul Majalah Time menempatkan huruf M sehingga DT seakan punya tanduk. Memalukan," kata seorang pengguna Twitter.
Tak hanya itu, pose Trump juga dianggap serupa dengan foto Hitler -- yang juga pernah tampil di Majalah Time pada 1941.
"Menarik bagaimana @Time menempatkan Hitler dan Trump di kursi dan dalam posisi serupa, saling membelakangi. Menurutku, itu disengaja," kata seorang pengguna Twitter yang lain.
Lainnya berkomentar, "Hitler, Stalin, Putin dan kini Trump. Semuanya menjadi person of the year. @realDonaldTrump ada di sekitar orang-orang yang buruk. Oke, aku mengerti Time, masuk akal."
Adolf Hitler dinobatkan menjadi Man of the Year 1938. Tahun itu ia juga tampil di sampul Time dalam bentuk ilustrasi hitam putih yang dilukis Rudolph Von Ripper. Sang diktator digambarkan dari belakang.
Sebelumnya, Hitler dua kali tampil dalam sampul Majalah Time. Bukan berupa foto diri melainkan dalam bentuk kartun.
Pada 22 Agustus 2016, ada kartun wajah Trump yang meleleh di sampul Time. Tulisan 'Meltdown' ada di sampingnya.
Gambar serupa, tapi dengan lelehan yang lebih parah muncul dalam edisi 24 Oktober 2016. Tulisan 'Total Meltdown' ada di atas kepala Trump yang proporsinya mengecil.
Majalah Time sejak 1927 memilih tokoh, grup, atau ide paling berpengaruh setiap tahunnya.
Pilihan tersebut termasuk hampir semua presiden AS, Adolf Hitler, Ayatollah Khomeini, Mahatma Gandhi, dan Paus Fransiskus, serta kelompok yang disebut 'Ebola fighters'.
Gelar Person of the Year pernah diubah menjadi 'Machine of the Year' pada 1982 -- untuk komputer.
Pada 90 tahun sejarahnya, Time baru memberikan gelar itu -- untuk peringkat pertama -- pada empat perempuan secara individual: sosialita AS Wallis Simpson yang menikahi Raja Edward VII yang memicu krisis konstitusional di Inggris dan melengserkan sang penguasa; Ratu Elizabeth II; Presiden Filipina Corazon Aquino, dan Kanselir Jerman Angela Merkel pada tahun lalu.
Sejumlah perempuan lainnya dinobatkan atas nama kelompok atau kelas masyarakat.