Monyet Sebenarnya Mampu Berbicara, Tapi...

Anatomi saluran vokal monyet secara teori mampu untuk menghasilkan 5 suara huruf hidup dasar yang menjadi landasan bagi bahasa manusia.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 14 Des 2016, 14:06 WIB
Diterbitkan 14 Des 2016, 14:06 WIB
Emiliano (0)
Anatomi saluran vokal monyet secara teori mampu untuk menghasilkan 5 suara huruf hidup dasar yang menjadi landasan bagi bahasa manusia. (Sumber npr.org)

Liputan6.com, Princeton - Ini kabar mengejutkan: monyet mungkin saja memiliki kemampuan vokal yang canggih lebih daripada yang kita duga selama ini.

Diduga, anatomi saluran vokal mereka secara teori mampu untuk menghasilkan 5 suara huruf hidup dasar yang menjadi landasan bagi bahasa manusia. Suara-suara itu bisa dipakai untuk membentuk kalimat-kalimat yang dapat dimengerti.

Temuan ini menambah himpunan bukti yang ada, yaitu bahwa beberapa monyet dan kera dapat meniru atau menghasilkan secara kasar suara yang diperlukan untuk berkomunikasi seperti sedang bicara.

Dikutip dari Newscientist.com pada Rabu (14/12/2016), Asif Ghazanfar dari Princeton University mengatakan, "Tidak ada sekarang yang bisa mengatakan ada masalah anatomi vokal pada pembicaraan monyet."

"Mereka memiliki anatomi vokal yang siap untuk berbicara, tapi otaknyalah yang tidak siap untuk itu. Kita perlu mencari tahu mengapa otak manusia—bukan otak monyet—yang kemudian mampu menghasilkan bahasa."

Beberapa eksperimen sebelumnya mencari tahu apakah monyet memiliki perangkat vokal yang diperlukan untuk berbicara bergantung kepada cetakan plester dari saluran vokal monyet jenis macaque.

Sekarang, Ghazanfar dan rekan-rekannya menggunakan film dan gambar-gambar diam sinar-X dari saluran vokal macaque jantan ekor panjang yang masih hidup bernama Emiliano.

Dengan bantuan zat kontras berbahan barium, para ilmuwan menciptakan profil visual keseluruhan saluran vokal Emiliano ketika monyet itu mengeluarkan berbagai jenis suara dan panggilan.

Anatomi saluran vokal monyet secara teori mampu untuk menghasilkan 5 suara huruf hidup dasar yang menjadi landasan bagi bahasa manusia. (Sumber npr.org)

Melalui pencitraan saluran itu ketika monyet tersebut sedang makan dan menelan makanan, para ilmuwan bisa mengukur batas-batas peregangan saluran vokal Emiliano.

Dari 99 konfigurasi dasar pada saluran sebagaimana pengamatan mereka, para peneliti menghitung suara dan frekuensi yang secara teori bisa dihasilkan oleh monyet, untuk kemudian dibandingkan dengan suara-suara yang dihasilkan oleh saluran vokal pada manusia.

Dengan melakukan ini, mereka berhasil melakukan rekonstruksi suara seandainya Emiliano mengatakan suatu kalimat, misalnya "Maukah kamu menikah dengan saya?"

Mereka juga menunjukkan bahwa Emiliano memiliki kemampuan anatomis untuk membentuk 5 bunyi dasar yang menjadi landasan bahasa manusia.

Ketika mereka memperdengarkan suara simulasi kepada 10 orang manusia sukarelawan secara berurutan, para sukarelawan itu mengenali secara benar suara simulasi tersebut, hingga ketepatan 90 – 98 persen. Dengan demikian, ada dugaan bahwa seandainya monyet mampu mengeluarkan suara itu maka manusia bisa mengenalinya.

Ayo dengar ucapan monyet Emiliano sesuai simulasi komputer berdasarkan pemindaian saluran vokalnya:

Siap Bicara

Kata Ghazanfar, "Yang telah kami ungkapkan di sini adalah bahwa anatomi vokal pada monyet mampu untuk menciptakan obrolan yang bisa kita mengerti."

Tapi, menurut wakil pimpinan penelitian itu, macaque tidak memiliki kesiapan otak untuk mengendalikan anatomi tersebut.

Para peneliti lain dalam bidang itu mengatakan penelitian tersebut menambah himpunan bukti bahwa monyet memiliki perangkat yang dapat menghasilkan suara seperti bicara.

Kata Adriano Lameira dari Durham University, "Mereka telah mengumpulkan jenis data yang membenarkan bahwa saluran vokal pada monyet memang siap untuk dipakai bicara."

Peneliti Inggris tersebut baru saja mengungkapkan bahwa seekor orangutan bernama Rocky dapat meniru pembicaraan manusia.

Philip Lieberman dari Brown University di Providence, negara bagian Rhode Island, mengatakan, "Saya telah mengungkapkan beberapa dekade lalu bahwa monyet sanggup bicara pada kecerdasan yang lebih rendah, jika otak mereka dapat belajar dan melakukan eksekusi pada tindakan gerak-gerik yang terlibat ketika bicara."

Namun demikian, Lameira mempertanyakan gagasan bahwa monyet dan kera disebut tidak memiliki otak yang mampu untuk menghasilkan suara seperti manusia.

Menurut Lameira, "Sudah ada tambahan himpunan bukti dari semua spesies monyet besar tentang adanya beberapa hambatan neural. Kerabat terdekat kita bisa secara vokal belajar panggilan-panggilan seperti huruf hidup maupun huruf mati baru, baik di alam liar maupun dalam penangkaran."

Ghazanfar sepakat bahwa bukti kemampuan mereka untuk menciptakan suara seperti bicara memang telah semakin banyak, tapi bukti-bukti itu masih terbatas.

Misalnya, lanjut Ghazanfar lagi, tidak ada monyet dan kera yang meraih jangkauan suara seperti pembicaraan manusia seperti yang dihasilkan oleh bayi manusia berusia 1 tahun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya