Kapal Terbalik, 1 WNI Hilang di Laut Timur

Seorang pejabat penjaga pantai Jepang mengatakan, cuaca buruk menghambat upaya pencarian korban kapal tenggelam Jepang.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 16 Des 2016, 12:18 WIB
Diterbitkan 16 Des 2016, 12:18 WIB
Kapal dan helikopter patroli mencari kapal tenggelam Daifuku Maru dan awaknya -- salah satunya WNI -- di lepas pantai Matsue, Shimane Prefecture, Jepang, (Kyodo News)
Kapal dan helikopter patroli mencari kapal tenggelam Daifuku Maru dan awaknya -- salah satunya WNI -- di lepas pantai Matsue, Shimane Prefecture, Jepang, (Kyodo News)

Liputan6.com, Shimane - Sebuah kapal nelayan terbalik di Matsue, Shimane Prefecture, Jepang pada Rabu 14 Desember 2016 pagi waktu setempat. Satu orang tewas dan delapan lainnya dilaporkan hilang.

"Perahu itu sedang ditarik oleh kapal nelayan lain karena masalah mesin," kata penjaga Pantai Jepang yang dikutip dari Japan Times, Jumat (16/12/2016).

"Seorang pria diyakini anggota awak kapal Daifuku Maru seberat 76 ton dibawa ke rumah sakit, namun tak lama kemudian dinyatakan meninggal," kata penjaga pantai.

Awak yang tersisa, tujuh di antaranya dari Jepang dan seorang pria warga negara Indonesia (WNI) masih belum ditemukan.

Korban tewas yang telah diidentifikasi oleh penjaga pantai adalah Yoshihiro Sakamoto 54 tahun dari Kotoura, Tottori Prefecture.

Tim penyelamat telah menemukan life jacket tetapi belum menemukan kapal terbalik itu. "Cuaca buruk menghambat upaya mereka," kata seorang pejabat penjaga pantai.

Penjaga pantai yang menerima panggilan darurat pada Rabu 14 Desember sekitar pukul 05.20 mengatakan, Daifuku Maru telah terbalik di Laut Timur 1,6 km sebelah utara dari Matsue. Perahu itu milik koperasi perikanan di Kota Iwami di negara tetangga Tottori Prefecture.

Saat itu tengah terjadi hujan lebat dan peringatan atas angin kencang dan gelombang tinggi di daerah itu telah dikeluarkan.

Menurut koperasi tersebut, Daifuku Maru berlayar Kamis malam sebelumnya untuk berburu kepiting dan kembali ke pelabuhan.

Sejauh ini penjaga pantai telah mengerahkan kapal patroli dan helikopter untuk mencari kru yang hilang, sementara kementerian transportasi mengirim tiga penyidik ​​untuk menyelidiki penyebab kapal tenggelam.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya