Liputan6.com, New York: Dana Moneter Internasional memperingatkan peningkatan utang publik di beberapa negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat yang dikhawatirkan dapat memicu krisis keuangan pada 2015.
Laporan IMF di New York, AS, Jumat (14/5) memperkirakan utang pemerintah Jepang terhadap rasio produk domestik bruto dapat memukul ekonomi negara sebesar 110 persen pada 2015. Angka tersebut diperkirakan bakal melonjak hampir 40 persen poin sebelum terjadi krisis keuangan.
Karena itu, IMF meminta negara maju mulai merekonstruksi keuangan publik paling lambat tahun depan. IMF juga menyarankan negara maju seperti Jepang dan AS tidak perlu mengekang pengeluaran namun menaikkan pendapatan pajak yang lebih tinggi. Sehingga rasio pendapatan per kapita terhadap utang pemerintah Jepang naik hingga 227 persen.
Saat ini IMF menilai jika Jepang menggandakan pendapatan pajaknya hingga 10 persen, negeri Matahari Terbit itu mampu mengamankan penerimaan senilai 2,6 persen dari produk dometik bruto.
Sementara jika pemerintah federal AS mengenakan nilai tambah pajak sebesar 10 persen, dana tersebut diperkirakan mampu meningkatkan pendapatan sampai 4,5 persen dari PDB.
Desakan IMF terhadap pengurangan defisit secara aktif oleh negara maju berkaitan dengan imbas utang Yunani yang saat ini terbelit krisis ekonomi.(ADO)
Laporan IMF di New York, AS, Jumat (14/5) memperkirakan utang pemerintah Jepang terhadap rasio produk domestik bruto dapat memukul ekonomi negara sebesar 110 persen pada 2015. Angka tersebut diperkirakan bakal melonjak hampir 40 persen poin sebelum terjadi krisis keuangan.
Karena itu, IMF meminta negara maju mulai merekonstruksi keuangan publik paling lambat tahun depan. IMF juga menyarankan negara maju seperti Jepang dan AS tidak perlu mengekang pengeluaran namun menaikkan pendapatan pajak yang lebih tinggi. Sehingga rasio pendapatan per kapita terhadap utang pemerintah Jepang naik hingga 227 persen.
Saat ini IMF menilai jika Jepang menggandakan pendapatan pajaknya hingga 10 persen, negeri Matahari Terbit itu mampu mengamankan penerimaan senilai 2,6 persen dari produk dometik bruto.
Sementara jika pemerintah federal AS mengenakan nilai tambah pajak sebesar 10 persen, dana tersebut diperkirakan mampu meningkatkan pendapatan sampai 4,5 persen dari PDB.
Desakan IMF terhadap pengurangan defisit secara aktif oleh negara maju berkaitan dengan imbas utang Yunani yang saat ini terbelit krisis ekonomi.(ADO)