Liputan6.com, Austin - Baru-baru ini, peneliti berhasil melacak sumber sebuah sinyal misterius yang datang dari alam semesta. Sinyal Fast Radio Bursts atau FRB itu, didengar sebanyak 18 kali dan membingungkan para ilmuwan sejak dideteksi pada 2007.
Selama beberapa tahun tak ada yang tahu dari mana asal atau pemicunya. Sejumlah pihak pun berspekulasi tentang asal pancaran, mulai dari bintang besar hingga alien.
Advertisement
Baca Juga
FRB merupakan gelombang radio kuat namun pendek, di mana periodenya bertahan tak lebih dari satu milidetik.
Advertisement
Dikutip dari Independent, Kamis (5/1/2017), sinyal pertama ditemukan oleh teleskop Parkes milik Australia. Sejak saat itu terdengar 17 gelombang lain, namun hanya satu yang terdengar berulang.
Sinyal berulang yang dipelajari selama enam bulan itu membuat ilmuwan mengetahui posisi pasti sumbernya. Diperkirakan, gelombang tersebut berasal dari galaksi kerdil yang berjarak kebih dari 3 miliar tahun cahaya.
Gelombang yang dijuluki FRB 121102 itu ditemukan dengan menggunakan Very Large Array. Itu merupakan teleskop radio multi-antena yang dioperasikan oleh National Science Foundation Amerika Serikat.
"Sebelum kita tahu jarak FRB apa pun, beberapa penjelasan yang mengusulkan asal-usul mengatakan bahwa mereka bisa saja berasal dari galaksi Bima Sakti atau di dekatnya. Kami saat ini telah mengesampingkan penjelasan tersebut, setidaknya untuk FRB ini," ujar seorang anggota tim peneliti dari McGill University Montreal, Dr Shriharsh Tendulkar.
Dalam penelitian yang dimuat di jurnal Nature and Astrophysical Journal Letters, disebutkan juga kemunculan FRB disertai dengan berlangsungnya aliran emisi radio yang persisten.
Dengan pengamatan berpresisi tinggi, terlihat bahwa dua sumber emisi tidak dapat terpisah lebih dari 100 tahun cahaya.
"Kami pikir semburan dan sumber berkelanjutan cenderung merupakan obyek yang sama atau mereka terkait satu sama lain," ujar Dr Benito Marcote dari Institute for VLBI (Very Long Baseline Interferometry), Dwingeloo, Belanda.
Namun hingga kini apa yang menghasilkan FRB belum diketahui. Salah satu kemungkinan adalah bintang neutron super padat yang dikelilingi oleh ledakan bintang. Benda angkasa luar itu kemungkinan merupakan sebuah magnetar--bintang neutron dengan medan magnet sangat kuat.
Selain itu, ada anggapan bahwa FRB dihasilkan oleh pancaran yang keluar dari tepi lubang hitam raksasa.
"Menemukan galaksi tuan rumah FRB ini, dan jaraknya, merupakan langkah besar, tapi kami masih mengerjakan banyak hal sebelum sepenuhnya memahami hal ini," ujar rekan penulis, Dr Shami Chatterjee dari Cornell Univeristy.
Terlacaknya sumber sinyal misterius tersebut dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Astronomical Society di Grapevine, Texas.