Mengenal Galaksi Kerdil Andromeda XXXV

Baru-baru ini para astronom menemukan beberapa galaksi kerdil, salah satu yang menarik perhatian adalah Andromeda XXXV. Andromeda XXXV adalah galaksi paling kecil dan paling redup yang pernah diamati.

oleh Switzy Sabandar Diperbarui 20 Mar 2025, 01:00 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2025, 01:00 WIB
Galaksi Andromeda
Gambar ini juga memperlihatkan Messier Objects 32 dan 110, serta NGC 206 (awan bintang terang di Galaksi Andromeda) dan bintang Nu Andromedae. (Creative Commons)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Galaksi merupakan objek luar angkasa yang terdiri dari ratusan hingga miliaran bintang, debu, gas, dan senyawa padat seperti logam. Galaksi Bima Sakti tentu bukanlah satu-satunya di alam semesta ini.

Baru-baru ini para astronom menemukan beberapa galaksi kerdil, salah satu yang menarik perhatian adalah Andromeda XXXV. Andromeda XXXV adalah galaksi paling kecil dan paling redup yang pernah diamati.

Melansir laman Space pada Rabu (19/03/2025), penemuan galaksi kerdil ini berpotensi mengubah pemahaman kita tentang evolusi kosmik. Pasalnya, galaksi sekecil Andromeda XXXV seharusnya tidak bisa bertahan di kondisi awal alam semesta yang lebih panas dan padat.

Namun, Andromeda XXXV tampaknya berhasil selamat dari kehancuran tersebut. Pada masa awal alam semesta, kondisi sangat panas dan padat.

Energi dari bintang-bintang pertama dan lubang hitam awal seharusnya cukup untuk menguapkan gas yang galaksi kerdil butuhkan untuk membentuk bintang. Namun, Andromeda XXXV bertahan dari proses ini, yang membuat para ilmuwan heran.

Andromeda XXXV bukan satu-satunya galaksi kerdil yang pernah ditemukan para astronom. Sebelumnya, mereka menemukan beberapa galaksi kerdil yang mengorbit di sekitar Bima Sakti.

Namun, Andromeda XXXV memiliki ukuran yang lebih kecil. Ukuran galaksi ini hanya sekitar sepersejuta dari Bima Sakti.

Penemuan galaksi Andromeda XXXV dilakukan oleh tim astronom dari Universitas Michigan. Mereka menggunakan berbagai kumpulan data astronomi besar serta bantuan Teleskop Luar Angkasa Hubble.

Para astronom menemukan bahwa galaksi kerdil di sekitar Bima Sakti berhenti membentuk bintang sekitar 10 miliar tahun lalu. Namun, beberapa galaksi kerdil di sekitar Andromeda, termasuk Andromeda XXXV, masih bisa membentuk bintang hingga sekitar 6 miliar tahun lalu.

Proses pembentukan bintang membutuhkan gas dan debu yang cukup untuk terkondensasi menjadi bintang-bintang baru. Jika persediaan gas habis, maka pembentukan bintang akan berhenti dan galaksi akan "mati."

Dalam kasus galaksi kerdil Bima Sakti, tampaknya pasokan gas mereka habis secara alami. Namun, untuk galaksi-galaksi kecil di sekitar Andromeda, para ilmuwan menduga bahwa mereka kehilangan gas akibat ditarik oleh galaksi induknya.

(Tifani)

Promosi 1

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya