4 Fakta Menarik Cincin Einstein yang Bantu Temukan Materi Gelap

Dengan kata lain, cincin ini terjadi ketika cahaya dari bintang yang jauh dibelokkan oleh objek dengan gravitasi kuat, seperti galaksi atau lubang hitam, yang ada di antara bintang tersebut dan pengamat di Bumi.

oleh Switzy Sabandar Diperbarui 26 Feb 2025, 01:00 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2025, 01:00 WIB
Cincin Einstein (Sumber: Wikimedia Commons)
Cincin Einstein (Sumber: Wikimedia Commons)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Cincin Einstein adalah salah satu fenomena alam semesta yang paling menakjubkan dan menampilkan keindahan ilmu fisika di dalamnya. Fenomena ini, yang dinamakan sesuai dengan nama ilmuwan terkenal Albert Einstein.

Fenomena ini adalah contoh dari efek pembelokan cahaya yang disebabkan oleh gravitasi suatu objek yang sangat besar. Dengan kata lain, cincin ini terjadi ketika cahaya dari bintang yang jauh dibelokkan oleh objek dengan gravitasi kuat, seperti galaksi atau lubang hitam, yang ada di antara bintang tersebut dan pengamat di Bumi.

Apa yang terlihat oleh pengamat adalah cahaya yang membentuk lingkaran atau cincin yang mengelilingi objek tersebut. Melansir laman Science Direct pada Selasa (25/02/2025), berikut fakta menarik tentang Cincin Einstein.

1. Apa Itu Cincin Einstein

Cincin Einstein adalah fenomena langka dan menakjubkan di luar angkasa. Cahaya dari galaksi yang sangat jauh dibengkokkan oleh gravitasi galaksi lain yang ada di depannya, sehingga membentuk lingkaran cahaya yang sempurna.

Hal ini terjadi karena efek "lensa gravitasi", yang sudah diprediksi oleh Albert Einstein dalam teori relativitasnya. Cincin Einstein terbentuk ketika tiga benda langit, yaitu galaksi di belakang, galaksi di depan, dan teleskop yang mengamati, berada dalam satu garis lurus yang sangat tepat.

Gravitasi galaksi depan membengkokkan cahaya dari galaksi yang jauh, sehingga kita melihatnya seperti cincin. Fenomena ini sangat jarang terjadi, bahkan kurang dari 1 persen galaksi di alam semesta yang memiliki Cincin Einstein.

Baru-baru ini, Teleskop Euclid berhasil menangkap gambar Cincin Einstein di sekitar galaksi NGC 6505, yang berjarak sekitar 590 juta tahun cahaya dari bumi. Hal ini adalah salah satu Cincin Einstein terdekat yang pernah ditemukan.

2. Sangat Langka dan Sulit Ditemukan

Fenomena Cincin Einstein sangat langka dan sulit ditemukan. Agar cincin sempurna terbentuk, galaksi di belakang dan di depan harus berada dalam posisi sejajar yang tepat dilihat dari bumi.

Jika tidak, yang terlihat hanyalah lengkungan atau distorsi cahaya, bukan cincin utuh yang lengkap. Menariknya lagi, galaksi yang menjadi sumber cahaya cincin ini berjarak 4,42 miliar tahun cahaya dari bumi.

Hal ini berarti cahaya yang kita lihat sekarang sudah mulai bergerak dari galaksi tersebut sejak alam semesta masih sangat muda. Hal ini menunjukkan betapa lama perjalanan cahaya tersebut sebelum akhirnya sampai ke mata kita.

 

Materi Gelap

3. Materi Gelap

Para ilmuwan sangat tertarik dengan fenomena Cincin Einstein karena dapat membantu mengungkap misteri materi gelap. Materi gelap diklaim sebagai zat tak terlihat yang membentuk sebagian besar alam semesta.

Cincin Einstein berfungsi seperti lensa raksasa yang melengkungkan cahaya, sehingga memungkinkan para ilmuwan untuk 'menimbang' jumlah materi gelap di galaksi yang ada di depan cincin tersebut. Contohnya, pada galaksi NGC 6505, penelitian menunjukkan bahwa hanya sekitar 11 persen massa di pusat galaksi tersebut yang terdiri dari materi gelap, jauh lebih sedikit dari perkiraan sebelumnya.

Penemuan ini sangat penting, karena menurut ilmuwan proyek Euclid dari ESA, cincin ini membantu kita memahami bagaimana materi gelap tersebar dan pengaruhnya terhadap struktur alam semesta. Dengan informasi ini, Cincin Einstein membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut.

Hal ini tentunya akan membantu kita mengungkap sifat materi gelap dan perannya dalam pembentukan galaksi.

4. Awal Penemuan Baru

Selain materi gelap, Cincin Einstein juga membantu para ilmuwan mempelajari ekspansi alam semesta. Dikutip dari laman ESA pada Selasa (25/02/2025), fenomena ini dapat digunakan untuk mengukur seberapa cepat alam semesta mengembang.

Hal ini berkaitan dengan energi gelap (dark energy), kekuatan misterius yang juga ikut mendorong percepatan ekspansi alam semesta. Euclid, teleskop yang menemukan Cincin Einstein ini, dirancang khusus untuk memetakan alam semesta dalam 3D dan mempelajari energi gelap.

Euclid akan mengamati miliaran galaksi dan diharapkan menemukan puluhan ribu lensa gravitasi, termasuk Cincin Einstein, dalam misi enam tahunnya. Dengan data ini, para ilmuwan berharap dapat menjawab pertanyaan besar tentang alam semesta, termasuk sifat energi gelap dan bagaimana ia memengaruhi nasib kosmos.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya