Kim Jong-un Pecat Kepala Badan Intelijen Korut atas Tuduhan Korup

Kim Won-hong tak hanya dituduh terlibat korupsi, namun juga penyalahgunaan wewenang dan pelanggaran HAM.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 03 Feb 2017, 13:40 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2017, 13:40 WIB
Kim Joung-un
Pemimpin Korut Kim Jong-un tengah mengunjungi pabrik pembuat peralatan olahraga di Pyongyang. (sumber: Korea State News Agency)

Liputan6.com, Pyongyang - Kim Jong-un memecat kepala badan intelijen Korea Utara (Korut), Kim Won-hong (72) yang selama ini dianggap sebagai orang penting di pemerintahannya.

Menurut Korea Selatan (Korsel), langkah ini bagian dari serangkaian "pembersihan" tingkat tinggi.

"Kim Won-hong telah diberhentikan pada pertengahan Januari lalu atas tuduhan korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, dan pelanggaran HAM," demikian keterangan Jeong Joon-hee, Juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel seperti Liputan6.com kutip dari Telegraph, Jumat, (3/2/2017).

Sementara itu Yonhap memuat dalam laporannya, pemecatan Kim Won-hong dilakukan setelah adanya temuan audit partai yang menunjukkan pria itu telah menyalahgunakan kewenangannya. Pangkat militernya dikabarkan telah diturunkan dari jenderal penuh menjadi letnan jenderal.

Kim Won-hon diangkat menjadi kepala badan intelijen Korut pada April 2012, tak lama setelah Kim Jong-un mengambil alih kekuasaan pada akhir 2011. Ia disebut sebagai sosok yang mempelopori eksekusi Jang Song-thaek, paman Kim Jong-un pada Desember 2013.

Pasca-menggantikan sang ayah, Kim Jong-un terus mengonsolidasikan kekuatannya di mana salah satunya melalui upaya pembersihan dan eksekusi termasuk di kalangan pejabat tinggi.

Tahun lalu, wakil perdana menteri Korut dieksekusi karena disebut-sebut tidak menjaga postur tubuhnya dengan benar ketika tampil dalam sebuah acara publik.

Kondisi Korut yang menutup diri membuat proses verifikasi setiap berita menjadi sulit. Namun sejumlah laporan terkait eksekusi dan pembersihan terbukti akurat.

Jeong sendiri tidak menerangkan bagaimana Korsel mengetahui soal pemecatan Kim Won-hong. Ia menambahkan, pemecatan lain mungkin saja terjadi menyusul penyelidikan terhadap kementerian keamanan negara.

"Selalu ada kemungkinan bahwa pembersihan akan terus dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat kekuasaan," terang Jeong.

Pyongyang jarang mengumumkan pembersihan atau eksekusi. Hanya sedikit dari praktik tersebut yang mereka kabarkan, salah satunya eksekusi terhadap Jang Song-thaek dan mantan menteri pertahanan, Hyun Yong-chol.

Menurut badan intelijen Korsel, Hyun Yong-chol dieksekusi pada tahun 2015 atas tuduhan pengkhianatan. Ia tewas dibunuh dengan senjata anti-pesawat.

Yonhap menyebut dalam laporannya bahwa sepanjang berkuasa, Kim Jong-un setidaknya telah mengeksekusi 100 pejabat militer dan pemerintahan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya