Massa Anti-Donald Trump Gelar Demo di Depan Kedubes AS di Jakarta

Puluhan orang dari berbagai elemen masyarakat menggelar demo anti Trump di depan gedung kedubes AS.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 04 Feb 2017, 12:36 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2017, 12:36 WIB
Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif pertamanya soal Obamacare
Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif pertamanya soal Obamacare (Associated Press)

Liputan6.com, Jakarta Demo menentang Presiden Amerika Serikat Donald Trump, tak cuma terjadi di Negeri Paman Sam. Namun juga berlangsug di beberapa negara termasuk di Indonesia.

Unjuk rasa anti-Trump di Jakarta digelar di depan Kedutaan AS di Jalan Medan Merdeka Selatan. Demo tersebut berlangsung sejak pukul 10.30.

Unjuk rasa anti Donald Trump di Jakarta (Andreas Gerry Tuwo/Liputan6.com)

Puluhan masa anti-Trump ini, datang dengan membawa spanduk kecaman sembari meneriakan yel-yel perlawanan. Mereka berasal dari sejumlah LSM dan Organisasi Masyarakat seperti Anarkonesia, Anifa Jakarta, Pembebasan, Partai Rakyat Pekerja, Aliansi Mahasiswa Papua, PPRI, Forum Islam Progresif dan Partai Hijau Indonesia.

Koordinator aksi unjuk rasa yang juga merupakan pengacara HAM, Veronica Koman mengatakan walau berbeda latar belakang seluruh elemen masyarakat yang hadir dalam demo punya satu tujuan, yaitu menentang Donald Trump.

"Kami mengecam terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS, kami sebenarnya menghormati proses demokrasi di sana yang sebenarnya membuat Trump terpilih (sebagai presiden)," sebut Veronica di depan Kedutaan AS, Sabtu (4/2/2017).

"Yang kami kecam kebijakan-kebijaknya dan juga sentimen dari xenophobia, Islamophobia dan misoginis terhadap perempuan," jelas dia.

Demonstrasi anti Trump di Jakarta (Andreas Gerry Tuwo/Liputan6)

Dia berharap, dengan aksi ini, masyarakat dunia terlebih Indonesia semakin mengerti betapa berbahayanya Trump.

Pernyataan tersebut, ditegaskan Veronica, didasari fakta. Pasalnya, belum genap sebulan berkuasa Trump sudah membuat kebijakan bertentangan dengan HAM.

"Kami pikir (Trump memang ancaman bagi dunia) begitu," jelas Veronica.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya