Ini Kalimat Terakhir Kakak Kim Jong-un Sebelum Tewas

Kim Jong-nam tewas di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur Malaysia.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 17 Feb 2017, 16:07 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2017, 16:07 WIB
20170215-Penampakan Wanita Terduga Pembunuh Kim Jong Nam-Malaysia
Rekaman CCTV di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia yang dirilis pada Rabu (15/2), menunjukkan seorang wanita (kiri) diduga salah satu mata-mata Korea Utara (Korut) pembunuh kakak tiri Kim Jong-un, Kim Jong-nam, dengan semprotan racun. (Star TV via AP)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Kalimat terakhir Kim Jong-nam sebelum tewas akhirnya terungkap. Kakak tiri Kim Jong-un itu mengaku merasakan sakit yang luar biasa.

"Sangat sakit, ini sangat sakit, saya disemprotkan cairan," kata Jong-nam, seperti dikutip The Star, Jumat (17/2/2017).

Keterangan mengenai kata terakhir Jong-nam disampaikan seorang sumber kepolisian Malaysia. Setelah itu, ia mengatakan Jong-nam sudah tak bisa berkata-kata lagi. Hanya terdengar erangan dari pria tersebut.

Pada 15 Februari, Kepolisian Malaysia mengonfirmasi kematian Kim Jong-nam. Pria tersebut tewas di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur.

Kepala Departemen Investigasi Kriminal Kepolisian Wilayah Selangor, Asisten Komandan Senior Polisi Fadzil Ahmat mengatakan, kejadian berlangsung pada pukul 21.00.

Saat itu, Jong-nam tengah menunggu pesawat yang akan berangkat ke Macau. Burung besi tersebut dijadwalkan lepas landas pada pukul 22.00.

"Awalnya, dia terlihat bertanya kepada petugas keberangkatan bandara bahwa ada seseorang merangkulnya dari belakang dan melemparkan cairan ke wajahnya," sebut Ahmat seperti dikutip dari The Star.

"Ia meminta tolong kepada resepsionis bandara. Mereka lalu mengantar dia ke klinik yang berada di bandara," sambungnya.

Di tempat tersebut, Jong-nam mengaku pusing. Tak cuma itu, anak Kim Jong-il ini pun sempat kejang-kejang.

"Dia dibawa menggunakan tandu dan dilarikan langsung ke rumah sakit di Putrajaya di tempat tersebut dirinya diumumkan telah meninggal dunia," ucapnya.

"Kami akan melakukan penyelidikan mendalam terkait hal-hal yang terjadi," ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya