22-3-1979: Geger Dubes Inggris Tewas Ditembak di Belanda

Sir Richard dikenal sebagai ahli urusan keamanan. Sebelum di Belanda, ia pernah bertugas di pos diplomatik di Kuba, Beijing, dan Washington.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 22 Mar 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2017, 06:00 WIB
Penembakan Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan dengan Senjata Api (iStockphoto)

Liputan6.com, Den Haag - Peristiwa tragis mengguncang Inggris pada 22 Maret 1979. Duta besar Britania Raya untuk Belanda, Sir Richard Sykes (58) tewas tertembak di luar kediamannya di Negeri Kincir Angir itu.

Dua orang bersenjata menembak Sir Richard saat diplomat itu dan seorang staf berkewarganegaraan Belanda meninggalkan kediaman untuk berangkat ke kantor kedutaan.

Baik, dubes Inggris maupun stafnya yang bernama Karel Straub (19) itu tewas. Timah panas menghantam kepala keduanya.

Ayah tiga anak itu dikabarkan tersungkur di dalam mobil yang dilajukan kencang oleh sang sopir Jack Wilson. Sementara, Straub terjatuh ke trotoar dan ditembak berulang kali. Keduanya sempat dilarikan ke rumah sakit, namun menghembuskan napas terakhir saat tiba di sana.

Saksi mata yang menyaksikan peristiwa penembakan itu mengatakan, pelaku mengenakan setelan gelap dan coat, berusia antara 35-40 tahun, dan melarikan diri lewat sebuah gang yang sepi.

Pada saat kejadian, Alyson Bailes, Wakil Menteri Perdagangan Inggris Edmund Dell tengah melawat ke Belanda. Ia disebut tengah bersama Sir Richard saat teror terjadi. Namun laporan menunjukkan, perempuan itu tidak terluka.

"Kami tidak tahu siapa pelaku tindakan mengerikan ini atau motifnya," terang juru bicara kedubes Inggris seperti dilansir BBC.

Pihak kedubes dan kepolisian kala itu mengatakan, sebelumnya tidak ada ancaman terhadap duta besar.

Belakangan dikonfirmasi, pelakunya adalah Tentara Republik Irlandia Sementara (PIRA).

Posisi Sir Richard sebagai duta besar Inggris untuk Belanda sendiri berada di bawah bayang-bayang ancaman mengingat ada kelompok tertentu di Belanda yang bersimpati kepada PIRA.

Sir Richard dikenal sebagai ahli urusan keamanan dan pernah mengisi pos diplomatik di Kuba, Beijing, dan Washington. Ia bertanggung jawab atas laporan keamanan internal soal keselamatan para diplomat menyusul pembunuhan Dubes Inggris untuk Irlandia, Christopher Ewart-Biggs.

Sebelum bertugas di pos diplomatik Den Haag, Sir Richard menjabat sebagai Deputi Wakil Menteri di Kementerian Luar Negeri dan Perserikatan Inggris. Ia ditugaskan ke Belanda pada tahun 1977.

Dalam peristiwa berbeda, tepatnya pada 22 Maret 1933, Presiden Amerika Serikat Franklin D. Roosevelt menandatangani UU Penjualan Bir dan Wine. UU ini mengatur pungutan pajak federal terhadap semua minuman beralkohol demi meningkatkan pendapatan pemerintah federal.

Selain itu, UU ini juga memberikan masing-masing negara bagian keleluasaan untuk mengatur penjualan dan pendistribusian bir dan wine.

Sejarah lain juga mencatat, pada 22 Maret 1945 Liga Arab didirikan setelah sebuah piagam disepakati oleh tujuh negara di Kairo, Mesir.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya