Liputan6.com, Kairo - Sebuah bom meledak di Gereja Koptik, di dekat delta Sungai Nil, bagian utara Mesir. Insiden itu menewaskan 13 orang.
Ledakan bom itu terjadi di Gereja St. George Koptik, Kota Tanta, Kairo Utara, seperti yang diwartakan BBC, Minggu (9/4/2017) waktu setempat. Saat itu, jemaah tengah merayakan Minggu Palma menjelang Paskah.Â
Selain 13 korban jiwa, media setempat melaporkan ada sekitar 40 korban luka.
Advertisement
Kuat dugaan ledakan itu didalangi oleh kelompok garis keras muslim terhadap minoritas nasrani di Tanta, Kairo.
Kejadian serupa sempat terjadi pada Desember 2016 lalu. Kelompok teroris ISIS mengklaim bertanggung jawab atas bom bunuh diri di Gereja Botrosiya yang terletak di kompleks Katedral Ortodoks Koptik, Kairo, Mesir pada Minggu, 11 Desember lalu. ISIS bahkan memperingatkan adanya serangan lanjutan.
Serangan Desember 2016 lalu disebut-sebut paling mematikan yang pernah dilakukan kelompok teroris terhadap warga sipil. Sebelumnya pada 2011, teror bom juga terjadi di sebuah gereja koptik di Alexandria.
Sejumlah pihak menilai ISIS bertujuan memerangi umat Kristen Mesir layaknya yang mereka lakukan terhadap kelompok minoritas Syiah di Irak dan Suriah.
ISIS sendiri bersumpah akan meningkatkan "perang melawan politeisme". Kuat dugaan kelompok yang juga berperang dengan militer Mesir di Semenanjung Sinai itu akan mengintesifkan serangan di sejumlah kota besar di negara piramida tersebut.
Â
Â